Keith Kayamba, pemain asing dari St. Kitts and Nevis, berselebrasi dengan gaya "Pak Tua" sambil membungkukkan badan setelah mencetak gol.
BACA JUGA:Lakukan Doa Lintas Agama, Berharap Pelayanan Kepada Masyarakat Lebih Baik
BACA JUGA:Warga Sungai Are Mengeluh Sinyal Sering Hilang
Ketika Tantan dan Budi Sudarsono mencetak gol, para pemain tim Hati meminta coach Kas Hartadi untuk melakukan push up sebanyak 10 kali.
Syahrial Oesman, ketua pelaksana event yang juga dikenal sebagai Panglima MataHati, merasa takjub dengan puluhan ribu fans Laskar Wong Kito yang memenuhi tribun GSJ.
"Antusiasme ini membuktikan bahwa kerinduan agar Sriwijaya FC kembali ke Liga 1 tidak terbendung lagi," ujarnya.
Sebagai pendiri Sriwijaya FC, Syahrial menegaskan tekadnya bersama MataHati untuk mengembalikan kejayaan tim yang berdiri sejak 23 Oktober 2004. "Kebangkitan Sriwijaya FC sudah dimulai," pungkasnya.
BACA JUGA:Komitmen Wujudkan Keluarga Berkualitas, Teddy dan Zwesty Raih Penghargaan
BACA JUGA:Ratusan Peserta Ikuti Lomba Islami Digelar IKMB Unsri
Sebelum pertandingan dimulai, ada seremonial penyerahan bola double winner dari tiga pentolan kelompok suporter Sriwijaya FC.
Yaitu Yayan (Singa Mania), Edi Ismail (S-Man), dan Qusoi (Ultras Palembang), kepada pendiri Sriwijaya FC, Syahrial Oesman.
Pertandingan ini juga dimeriahkan dengan aksi flare dan kembang api yang memukau, dipersembahkan oleh tiga kelompok suporter Sriwijaya FC.
"Luar biasa, seperti pertandingan final sesungguhnya," ujar Ikhsan, salah satu fans Sriwijaya FC.
BACA JUGA:Humor Gagap
BACA JUGA:Lonjakan Demam Berdarah Mengkhawatirkan
Para pemain legendaris Sriwijaya FC juga tidak menyangka betapa membludaknya fans yang hadir.