BATURAJA - Menjelang Hari Raya Idul Adha, penjualan hewan ternak seperti sapi dan kambing untuk kurban biasanya mengalami peningkatan.
Umat Muslim yang akan membeli atau mengonsumsi daging kurban perlu mewaspadai kemungkinan hewan ternak terinfeksi cacing hati.
Kasi Kesmavet Disnakkan OKU, Linda, mengatakan bahwa menjelang lebaran, biasanya dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan ternak.
“Baik sapi maupun kerbau, khususnya yang akan dijual atau dipotong untuk keperluan lebaran,” ungkap Linda.
BACA JUGA:PT PGE dan GDE Komitmen Capai Target NZE
BACA JUGA:Distribusikan Bansos ke Sekolah-Sekolah Terdampak Banjir
Drh Putut Pantoyo dari Dinas Pertanian OKU sebelumnya menyatakan bahwa daging hewan ternak seperti sapi harus aman untuk dikonsumsi, memenuhi syarat kesehatan, keutuhan, dan kehalalan.
“Pada sapi, infeksi cacing hati sering ditemukan di bagian hati dan bisa terlihat secara kasat mata saat hewan disembelih, karena cacing ini biasanya tampak bergerak,” ucap Putut.
Pemeliharaan yang kurang baik, pemberian pakan yang kotor dan terkontaminasi telur cacing, serta lokasi ternak yang dekat dengan tempat sampah dapat menyebabkan infeksi ini.
Oleh karena itu, kebersihan tempat ternak harus diperhatikan. “Peternak juga dianjurkan untuk memberikan obat cacing secara rutin kepada sapi, bahkan sejak usia muda,” imbuhnya.
BACA JUGA:Belum Sempat Dilantik Jadi PPPK, Meninggal Dunia
BACA JUGA:Kesal Bikin Jalan Rusak, Warga Portal Jalan Larang Mobil Over Kapasitas Melintas
Menurut Alodokter, infeksi cacing hati pada manusia dapat menimbulkan beragam gejala, seperti sakit perut, mual dan muntah, nafsu makan menurun, serta demam.
Seiring waktu, larva cacing di saluran empedu hati akan berkembang menjadi cacing dewasa yang dapat menyumbat saluran empedu.
Hal ini dapat menyebabkan perubahan warna kulit dan bagian putih mata menjadi kuning, gatal-gatal, diare, dan penurunan berat badan.