BACA JUGA:8 Model Kemeja Kekinian Bikin yang Stylish dan Trendi
BACA JUGA:Cara Memasak Nasi Goreng yang Harum dan Matang Sempurna
"Apa motif pembunuhan?" tanya saya pada Ade.
"Asmara remaja".
Vina diincar oleh Eky. Bertepuk sebelah tangan.
Bahwa sampai terjadi pembunuhan itu karena ada persaingan lain: beda "gang" motor. Satu "gang M" satunya lagi "gang X". Vina, saat ditemukan, mengenakan jaket beridentitas salah satunya.
Mungkin saja awalnya "hanya" penganiayaan namun korbannya tewas.
Kini perkara ini jadi ruwet karena salah satu yang dipenjara itu mengaku tidak terlibat sama sekali.
Ia tetap tidak mengaku biar pun sudah dipaksa. Ia juga mengaku tidak pernah mau menandatangani berita acara pemeriksaan, namun merasa aneh ketika di pengadilan tanda tangan itu ada.
BACA JUGA:Rencana Perceraian Wina-Anji Sudah Melalui Proses Bertahun-Tahun
BACA JUGA:Jeane Victoria Dikabarkan Dikeluarkan dari JKT48
Mungkin dari sini bisa dimulai penyelidikan baru; apakah tanda tangan itu palsu. Lalu terjadi salah tangkap. Mudah sekali pembuktiannya di zaman modern ini.
Hukuman seumur hidup untuk 7 remaja itu --sekarang mereka sudah pemuda sekitar 27 tahun-- sudah punya kekuatan hukum yang pasti.
"Si 15 tahun" yang merasa salah tangkap itu sudah naik banding tapi ditolak. Kasasinya pun ditolak.
Tapi masih ada mekanisme Peninjauan Kembali (PK). Titin Prialianti, pengacaranya, harus dilakukan itu. Apa pun hasilnya.
BACA JUGA:Juara Liga Europa, Atalanta Tuntaskan Penantian 61 Tahun