Oknum camat kemudian terlihat keluar dari ruangan dengan membenarkan pakaiannya, sementara wanita tersebut kembali masuk ke ruangan dengan hanya mengenakan pakaian bagian atas.
Mereka kembali muncul dalam rekaman sebelum akhirnya keluar dari ruangan camat.
Meskipun tidak ada bukti yang menunjukkan aktivitas terlarang dalam rekaman tersebut, oknum camat membantah kebenaran video tersebut.
Dia mengklaim bahwa rekaman itu diedit menggunakan aplikasi tertentu dan bahwa saat itu ada staf lain di ruangan yang bisa menjadi saksi.
BACA JUGA:Resep Es Blewah Menu Favorit Saat Berbuka Puasa
BACA JUGA:Bawaslu Akui TIga Kali Surati KPU Soal Sirekap
Oknum camat juga menjelaskan bahwa saat rekaman berlangsung, dia sedang mengalami sakit pinggang dan masalah ginjal, sehingga tidak mungkin melakukan aktivitas yang diduga dalam video tersebut.
Dia menegaskan bahwa dalam ruangan tersebut ada tiga orang dan bukan hanya berdua, serta meminta penyelidikan lebih lanjut untuk menemukan pembuat video dan memastikan kebenaran dari klaim tersebut.
Kontroversi ini semakin mengguncang Ogan Ilir dan menimbulkan kecaman dari masyarakat setempat.
Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kebenaran di balik video tersebut dan memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.(*)
BACA JUGA:Menteri Israel Juga Serukan Bulan Suci Ramadhan Dihapus
BACA JUGA:Soal Gugatan Hak Angket, Mahfud Tegaskan Bukan Gertakan