Pengamat Sarankan KPU Tutup Aplikasi Sirekap

Sabtu 24 Feb 2024 - 22:29 WIB
Reporter : Eris
Editor : Gus munir

JAKARTA- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI disarankan untuk menutup total aplikasi Sistem informasi rekapitulasi atau Sirekap.

Saran tersebut disampaikan langsung oleh Pengamat politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk 'Gaduh Sirekap dan Wacana Hak Angket' yang dilakukan secara daring, Sabtu, 24 Februari 2024.

"Saya merekomendasikan ditutup total aja dulu Sirekap itu jadi kita gak perlu lagi berdebat-debat gitu, tinggal tunggu nanti di komisi II lewat pak Guspardi untuk memerintahkan supaya ada audit Sirekap ini karena itu ratusan milyar," ujar Ray Rangkuti.

Lebih lanjut, Ray Rangkuti menilai aplikasi Sirekap sangat tidak efektif untuk dilanjutkan lantaran banyak sekali kesalahan-kesalahan yang terjadi sejak awal usai pencoblosan dilakukan.

Maka dari itu, dia menilai bahwa Sirekap sudah gagal total dari fungsi awal yang seharusnya ditujukan untuk mengawal real count, mengawal perhitungan suara yang manual.

BACA JUGA:Rektor Universitas Pancasila Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

BACA JUGA:Paling Murah Cuma Rp 700 Ribu! Tiket MotoGP Mandalika 2024 Diumumkan

"Gagal total karena yang terjadi saat ini kan sirekap itu kita butuhkan untuk mengawal real count, mengawal perhitungan suara yang manual. Justru yang terjadi sekarang sebaliknya, sirekapnya di kawal oleh perhitungan manualnya itukan sudah bolak balik kita ini," kata Ray Rangkuti.

"Oleh karena itu saya merekomendasikan supaya tidak terlalu banyak bolak balik di republik ini, yang lucu-lucuan, yang membuat kita miris, tutup aja sirekap itu, kita konsentrasi sekarang di manualnya dan setelah itu, kita lakukan audit," sambungnya.

Selain itu, Ray Rangkuti juga menjelaskan bahwa banyak sekali pertimbangan yang menyebabkan Sirekap harus ditutup total.

Bahkan dirinya sudah tidak peduli lagi dengan Sirekap saat ini lantaran tidak banyak berpengaruh dengan perhitungan suara, justru membuat masyarakat semakin gaduh karena polemik Sirekap.

BACA JUGA:Tak Terima Diejek, Lapor Polisi

BACA JUGA:Hilirisasi Rudi

"Saya sejujurnya sudah enggak peduli lagi dengan Sirekap ini, bagi saya pertama karena dia (Sirekap) bukanlah perhitungan utama, dia hanya alat bantu," kata Ray Rangkuti.

Selain itu, kata Ray Rangkuti, Sirekap dianggap tidak banyak membantu dalam perhitungan suara dan terlalu banyak polemik.

Kategori :