Sukses Kembangkan Pembibitan Cabai, Raup Omzet Jutaan Rupiah

Senin 25 Aug 2025 - 19:31 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

ika curah hujan tinggi, bibit dilindungi menggunakan naungan plastik bening.

Memasuki usia 10–14 hari, bibit dapat diberi pupuk organik cair atau NPK dosis sangat encer. Setelah berumur 25–30 hari dan memiliki 4–5 helai daun sejati, bibit sudah siap dipasarkan ke petani lain.

BACA JUGA:Tebar Ribuan Bibit Ikan dan Tanam Cabai hingga Tomat

BACA JUGA:Kendalikan Inflasi, Gelar Gerakan Tanam Cabai Serentak

“Supaya bibit lebih kuat, kami juga melakukan pengerasan dengan menempatkannya di bawah sinar matahari penuh selama 3–5 hari sebelum ditanam,” jelas Tatik.

Lahan Budidaya dan Gotong Royong

Selain rumah pembibitan, KWT Mekar Arum juga mengelola lahan cabai seluas 50 x 25 meter dengan populasi sekitar 1.300 batang. 

Perawatan dilakukan secara bergiliran, mulai dari penyiraman pagi dan sore hingga kerja bakti rutin dua minggu sekali.

“Setiap anggota memiliki tanggung jawab yang sama. Semangat gotong royong inilah yang membuat kelompok tetap solid,” tambahnya.

BACA JUGA:Hindari Lonjakan Harga, Lakukan Gerakan Tanam Cabai dan Bawang Merah Serentak

BACA JUGA:Atasi Inflasi, Gelar Gerakan Tanam Cabai

Harapan Dukungan Lebih dari Pemerintah

KWT Mekar Arum sejauh ini telah menerima bantuan dari pemerintah berupa peralatan pertanian, mulsa, tangki semprot, bibit, dan pupuk.

 Namun, mereka berharap dukungan bisa lebih ditingkatkan, khususnya melalui pelatihan, pendampingan, penyediaan sarana produksi pertanian, serta fasilitasi pemasaran hasil.

“Harapan kami, usaha ini tidak hanya bermanfaat bagi anggota KWT, tapi juga membantu para petani di sekitar desa,” ucap Tatik penuh semangat.

Kategori :