OKU EKSPRES COM- Pernah merasa pusing ketika berdiri setelah duduk atau berbaring? Kondisi ini dikenal sebagai hipotensi ortostatik, salah satu bentuk tekanan darah rendah. Jika hanya terjadi sesekali, biasanya tidak berbahaya. Namun, bila keluhan sering muncul, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter karena kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius, termasuk penyakit jantung.
Apa Itu Hipotensi Ortostatik?
Tubuh memiliki sistem pembuluh darah yang terdiri dari arteri, vena, dan kapiler. Saat jantung memompa darah, arteri membawa darah ke seluruh tubuh. Tekanan yang dihasilkan dari dorongan darah pada dinding arteri disebut tekanan darah.
Ketika seseorang berdiri, gravitasi membuat darah mengalir ke perut dan tungkai. Akibatnya, jumlah darah yang kembali ke jantung berkurang sehingga tekanan darah menurun.
Normalnya, sel khusus bernama baroreseptor yang ada di sekitar jantung dan arteri leher akan mendeteksi perubahan ini, lalu mengirimkan sinyal ke otak. Otak kemudian memerintahkan jantung berdetak lebih cepat agar aliran darah kembali stabil.
BACA JUGA:Pilihan Makanan dan Minuman untuk Membantu Atasi Tekanan Darah Rendah
BACA JUGA:Hipertensi Maligna: Ancaman Segera yang Membutuhkan Tindakan Cepat
Jika mekanisme alami tersebut terganggu, maka terjadilah hipotensi ortostatik. Gejalanya bisa berupa pusing, rasa melayang, hingga pingsan saat berdiri. Pada kasus ringan, keluhan berlangsung singkat, tetapi bila lebih lama, kondisi ini bisa menandakan adanya penyakit lain.
Hipotensi ortostatik bisa bersifat:
Akut (sementara): umumnya dipicu dehidrasi atau terlalu lama berbaring, biasanya mudah diatasi.
Kronis (berulang): seringkali terkait dengan gangguan kesehatan yang lebih serius.
Hubungan Hipotensi Ortostatik dengan Penyakit Jantung.
BACA JUGA:Waspadai Hipertensi pada Anak: Gejala Tersembunyi yang Perlu Dikenali Sejak Dini
BACA JUGA:Kenali 5 Faktor Risiko Hipertensi Pulmonal agar Tidak Terlambat Ditangani
Beberapa penyakit jantung dapat menjadi penyebab tekanan darah rendah jenis ini, di antaranya bradikardia, gangguan katup jantung, serangan jantung, hingga gagal jantung. Masalah pada jantung membuat tubuh tidak mampu merespons dengan cepat untuk memompa darah lebih banyak ketika berdiri.