Orang Ketiga

Minggu 10 Aug 2025 - 19:21 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

Oleh: Dahlan Iskan

OKU EKSPRES COM- Kalau India ”menggugat” bahwa Amerika sendiri masih impor palladium dari Rusia, Brasil ”menggugat” kejadian tahun 1964 --setahun sebelum Gestapu/PKI di Indonesia.

Kejadiannya sama dengan yang di Indonesia: Amerika Serikat terlibat dalam kudeta militer di Brasil. Pemerintahan kiri di sana digulingkan. Alasannya: Brasil dianggap bisa menjadi negara komunis. Alanisa yang sama untuk Indonesia di tahun 1965.

Sejak itu pemerintahan di Brasil selalu ”kanan”. Pro Amerika. Berakhirlah pemerintahan ”kiri” Brasil. João Goulart menjadi presiden kiri terakhir. Ia terkenal dengan nama panggilan Jango --dibaca Jenggo di Indonesia.

Di masa Jango banyak perusahaan asing dinasionalisasi. Termasuk perusahaan telkom Amerika. Tentu Amerika benci pada Jango. Maka Amerika mendalangi kudeta militer di sana. Juga menyogok anggota DPR. Dan membiayai gerakan sipil.

BACA JUGA:Disway Malang

BACA JUGA:Event Disway Mancing 2024, Wartawan TVRI Raih Juara 1

Waktu itu Jango berada di istana di Rio de Janeiro. Pangdam setempat minta pasukannya mengepung istana. Jango terbang ke Brasilia, ibu kota Brasil. Maksudnya: untuk mempertahankan kedudukan lewat perjuangan politik di ibu kota.

Begitu Jango mendarat di Brasilia parlemen sedang bersidang. Keputusannya: mendukung kudeta. Jango kehilangan dukungan politik. Ia terbang ke kota yang menjadi basisnya di selatan. Ia memang orang selatan. Jango tinggal di dalam satu batalyon yang masih mendukungnya.

Dua hari kemudian parlemen melantik presiden baru. Jango kehilangan pijakan. Pemerintahan militer pun terbentuk.

Jango akhirnya lari ke Uruguay. Lalu ke Argentina. Ia meninggal di Argentina. Penyebab sesungguhnya tidak terungkap. Jenazahnya tidak pernah diotopsi. Ada yang bilang ia sakit jantung. Ada pula pendapat ia diracun.

BACA JUGA:260 Disway

BACA JUGA:Disway Network dan B Universe Jalin Kemitraan

Keterlibatan Amerika di kudeta itu terungkap terang kemudian. Yakni setelah masa kerahasiaan dokumen intelijen Amerika berakhir. Semua dokumen dibuka. Termasuk berapa dolar Amerika menyogok anggota DPR di sana.

Duta besar Amerika di Brasil waktu itu, Lincoln Gordon, lantas menerbitkan buku. Ia tulis perannya dalam ikut mendukung kudeta.

Kategori :

Terkait

Minggu 12 Oct 2025 - 22:42 WIB

Reshuffle Bubur

Minggu 12 Oct 2025 - 22:27 WIB

OPM Tembak Dua Prajurit TNI

Minggu 12 Oct 2025 - 22:24 WIB

Catat 12 Ribu Kasus Keracunan Program MBG

Minggu 12 Oct 2025 - 22:21 WIB

Reses Dana Anggota DPR Naik Rp700 Juta

Terkini

Minggu 12 Oct 2025 - 22:49 WIB

Titik Hotspot Muncul di Pengandonan

Minggu 12 Oct 2025 - 22:45 WIB

Gelar Razia Nasional Serentak

Minggu 12 Oct 2025 - 22:42 WIB

Reshuffle Bubur

Minggu 12 Oct 2025 - 22:38 WIB

Api Membesar di Pinggir Jalan

Minggu 12 Oct 2025 - 22:35 WIB

Balap Liar dan Tawuran Keburu Digagalkan

Minggu 12 Oct 2025 - 22:32 WIB

Tabrak Truk Mogok, Dion Luber

Minggu 12 Oct 2025 - 22:27 WIB

OPM Tembak Dua Prajurit TNI

Minggu 12 Oct 2025 - 22:24 WIB

Catat 12 Ribu Kasus Keracunan Program MBG

Minggu 12 Oct 2025 - 22:21 WIB

Reses Dana Anggota DPR Naik Rp700 Juta