Saat tubuh mengalami defisit kalori, membentuk otot menjadi lebih sulit. Maka, selama IF, lebih baik kamu fokus menjaga massa otot dan membakar lemak daripada menargetkan pertambahan otot.
3. Pilih Olahraga Sesuai Jenis Puasa
Jenis olahraga sebaiknya disesuaikan dengan pola puasa yang kamu jalani.
Olahraga aerobik seperti jogging, bersepeda, atau jalan kaki cocok dilakukan saat puasa panjang karena intensitasnya cenderung ringan.
BACA JUGA:5 Olahraga Mengecilkan Perut di Rumah, Mudah dan Efektif!
BACA JUGA:Bukti Nyata! Diet Turun 25 Kg dalam 4 Bulan Tanpa Obat dan Olahraga Ekstrem
Sementara itu, latihan anaerobik seperti sprint atau angkat beban sebaiknya dilakukan saat kamu sudah makan, misalnya pada pola puasa 16:8.
Jika kamu berpuasa penuh selama 24 jam, pilih olahraga ringan seperti yoga, pilates, atau jalan santai.
4. Perhatikan Asupan Nutrisi Sebelum dan Setelah Latihan
Agar performa olahraga tetap maksimal, konsumsi karbohidrat yang mudah dicerna 30 hingga 60 menit sebelum latihan. Contohnya, pisang, oatmeal, atau roti gandum dengan selai kacang.
Usai berolahraga, tubuh membutuhkan kombinasi karbohidrat dan protein untuk pemulihan.
BACA JUGA:Jenis Olahraga yang Bantu Cegah Tumor Tulang
BACA JUGA:Yuki Kato Tekuni Hobi Baru Olahraga Surfing
Beberapa pilihan yang bisa kamu konsumsi antara lain: smoothie protein, salad quinoa, ayam panggang, Greek yogurt dengan buah, atau telur rebus dengan roti gandum.
Usahakan makan dalam rentang 30 menit hingga dua jam setelah latihan.
5. Jangan Lupakan Asupan Cairan