JAKARTA, - OKU EKSPRES COM- Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah secara serentak pada hari ini, Senin (4/8/2025).
Sebanyak 53 juta siswa dari jenjang SD hingga SMA, termasuk madrasah, pesantren, dan sekolah luar biasa (SLB) di seluruh Indonesia, disasar dalam kegiatan ini.
Kick-off program tersebut digelar di 12 lokasi sekolah, madrasah, dan pesantren yang tersebar di berbagai daerah, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Sidoarjo, dan Tangerang.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming untuk memperkuat layanan kesehatan preventif sejak dini.
BACA JUGA:Berkat Terobosan Enos, Kini Masyarakat OKU Timur Berobat Gratis
BACA JUGA:Kunjungi Kabupaten OKU Selatan, MataHati Pastikan Sekolah dan Berobat Gratis
Kami meluncurkan CKG Sekolah untuk menjangkau 53 juta peserta didik di 282.317 satuan pendidikan. Ini adalah langkah besar untuk memastikan generasi muda Indonesia sehat secara fisik dan mental, ujar Menkes Budi dalam Konferensi Pers Kick-Off CKG Sekolah, sebelumnya.
Program CKG Sekolah mencakup pemeriksaan kesehatan menyeluruh, termasuk status gizi, tekanan darah, kebugaran fisik, kesehatan gigi, mata, telinga, hingga kesehatan mental.
Untuk siswa SD, pemeriksaan dilakukan tanpa pengambilan darah, sedangkan untuk jenjang SMP dan SMA, pemeriksaan tambahan seperti skrining talasemia dan tes hemoglobin melalui tusukan ujung jari juga dilakukan.
Kami menemukan masalah utama seperti gangguan gigi, mata, dan anemia. Khususnya, kami juga mulai memperkenalkan pemeriksaan kesehatan jiwa untuk mendeteksi dini gangguan mental pada anak, tambah Menkes Budi.
BACA JUGA:Tak Pakai Ribet, Warga OKU Berobat Gratis Cukup Bawa KTP
BACA JUGA:Berkat Terobosan Enos, Kini Masyarakat OKU Timur Berobat Gratis
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa CKG Sekolah adalah fondasi untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Kesehatan fisik, mental, dan moral adalah kunci agar kompetensi anak-anak kita maksimal. Program ini bukan hanya tentang mendeteksi penyakit, tetapi juga membangun ekosistem hidup sehat di sekolah dan rumah, ujar Pratikno.
Ia juga mengimbau guru dan orang tua untuk mendukung edukasi gaya hidup sehat, seperti menjaga kebersihan kantin sekolah, memastikan kualitas air bersih, dan mendorong anak-anak untuk berolahraga serta mengonsumsi makanan bergizi.