OKU EKSPRES.COM - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) tengah mempersiapkan kegiatan sosialisasi terkait rencana pemugaran Candi Jepara yang berada di Desa Jepara, Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pelestarian warisan sejarah yang memiliki nilai budaya tinggi bagi daerah.
Langkah awal telah diambil melalui koordinasi antara Disbudpar OKUS dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumatera Selatan, yang berlangsung pada Rabu, 16 Juli 2025.
Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Disbudpar OKUS, Permiadi Haikal, S.Sos., MM, serta didampingi oleh Kabid Kebudayaan Jonison, S.Sos.
BACA JUGA:Candi Jepara Dipugar: Satu-Satunya Candi Batu di Sumsel Siap Jadi Wisata Budaya
BACA JUGA:Candi Jepara Diusulkan Jadi Cagar Budaya, Disbudpar OKU Selatan Libatkan Masyarakat
Permiadi menegaskan pentingnya Candi Jepara sebagai aset sejarah dan budaya yang berpotensi menjadi magnet wisata budaya di wilayah Sumatera Selatan.
Ia menilai, dengan perawatan dan pemanfaatan yang tepat, situs ini dapat menarik perhatian wisatawan maupun pemerhati budaya.
“Candi Jepara merupakan peninggalan bersejarah yang sangat berharga. Jika dirawat dengan baik, tempat ini bisa menjadi destinasi unggulan dan membawa dampak positif bagi perekonomian warga sekitar,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pelestarian cagar budaya tidak hanya soal menjaga warisan masa lalu, tetapi juga menjadi peluang untuk mengembangkan potensi ekonomi masyarakat melalui sektor pariwisata.
BACA JUGA:Candi Jepara Akan Dipugar Tahun Ini
BACA JUGA:Bupati OKU Selatan Bahas Pemugaran Candi Jepara
Disbudpar OKUS menunjukkan komitmennya dalam memelihara serta mempromosikan keberadaan Candi Jepara, baik dari sisi fisik melalui pemugaran maupun dari sisi pariwisata melalui berbagai upaya promosi.
“Sosialisasi ini adalah langkah awal dalam upaya menghidupkan kembali kawasan Candi Jepara sebagai destinasi budaya. Jika masyarakat sudah mengenal dan tertarik, maka dampak baiknya akan kembali ke mereka,” tutur Permiadi.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pelestarian kebudayaan, serta masyarakat setempat dalam menjaga kelestarian situs sejarah yang ada di OKU Selatan.