OKU EKSPRES COM - Hipertensi tidak hanya terjadi pada pembuluh darah besar di seluruh tubuh, tetapi juga dapat muncul pada pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru. Kondisi ini disebut hipertensi pulmonal.
Saat seseorang mengalami hipertensi pulmonal, arteri di paru-paru akan menyempit, sehingga aliran darah menjadi tidak lancar. Hipertensi paru dapat bersifat idiopatik (tidak diketahui penyebabnya) maupun sekunder (akibat penyakit lain).
Pada tahap awal, gejala hipertensi paru seringkali muncul dalam bentuk sakit kepala, napas terasa sesak saat beraktivitas, serta detak jantung yang cepat. Seiring waktu, kondisi ini bisa berkembang dengan gejala tambahan seperti kaki membengkak, kulit membiru (sianosis), nyeri dada, rasa lelah berlebih, perut terlihat membesar, hingga tubuh terasa lemas secara keseluruhan.
Gaya Hidup Sederhana untuk Mencegah Hipertensi Pulmonal
Siapa saja dapat terkena hipertensi paru, meski risikonya lebih besar pada wanita dan orang yang sudah berusia lanjut. Kabar baiknya, risiko ini bisa ditekan dengan kebiasaan hidup yang sehat. Berikut langkah-langkah pencegahannya:
BACA JUGA:Mengenal Tahapan Hipertensi dan Risiko yang Patut Diwaspadai
BACA JUGA:Jangan Lengah, Ini Alasan Obat Hipertensi Harus Dihabiskan!
Tetap Bergerak Aktif
Meskipun penderita hipertensi paru mudah merasa lelah, aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki tetap dianjurkan. Olahraga ringan dapat menjaga kebugaran tubuh. Pastikan juga untuk mengatur pernapasan dengan baik saat beraktivitas.
Istirahat yang Cukup
Kelelahan berlebih merupakan salah satu ciri hipertensi paru. Karena itu, pastikan tubuh mendapat waktu istirahat yang memadai agar tetap bugar.
Jauhi Rokok
Merokok sama sekali tidak memberi manfaat, terutama bagi kesehatan jantung dan paru-paru. Jika merasa sulit berhenti, mintalah bantuan dokter untuk menemukan metode berhenti merokok yang paling sesuai.
Hindari Tempat dengan Ketinggian Ekstrem
Berada di dataran tinggi dapat memperburuk kondisi hipertensi paru karena kadar oksigen menipis. Oleh sebab itu, batasi aktivitas di area pegunungan atau dataran tinggi jika memungkinkan.