Selain itu, rasa nyeri dan pembengkakan pada gusi yang muncul saat gigi tumbuh juga dapat memicu bayi ngeces lebih banyak dari biasanya.
3. Radang pada Mulut
Infeksi atau iritasi pada area rongga mulut juga dapat menyebabkan produksi air liur meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai stomatitis atau radang mukosa mulut.
Penyebabnya bisa beragam, mulai dari infeksi virus, bakteri, hingga jamur, kekurangan vitamin (seperti B dan C), zat besi, hingga luka akibat tergigit atau makanan yang keras dan tajam.
BACA JUGA:Resep Gulai Kikil Santan, Kelezatan Otentik Masakan Minang
BACA JUGA:Resep Teh Talua Minang, Minuman Hangat yang Kaya Energi
Jika peradangan ini diobati dengan tepat, biasanya produksi air liur akan kembali normal.
4. Radang Tenggorokan
Saat tenggorokan bayi meradang, proses menelan bisa menjadi menyakitkan dan terganggu. Hal ini bisa membuat air liur tidak tertelan dengan baik sehingga menumpuk dan keluar dari mulut.
5. Gangguan pada Sistem Saraf
Kondisi neurologis seperti cerebral palsy dapat memengaruhi kemampuan bayi dalam mengontrol gerakan mulut dan menelan air liur.
Bayi dengan gangguan saraf cenderung kesulitan menjaga mulut tetap tertutup atau menelan ludah dengan sempurna, sehingga air liur sering keluar terus-menerus.
BACA JUGA:Resep Batagor Bandung, Camilan Gurih dengan Bumbu Kacang Mantap
BACA JUGA:Resep Karedok Asli Sunda, Sehat dan Bikin Ketagihan
Penelitian dalam Pediatric and Child Health juga menyebutkan bahwa keterlambatan perkembangan atau gangguan mental pada bayi bisa menghambat refleks menelan, yang menyebabkan ngeces berlebihan.
6. Refluks Asam Lambung