OKU EKSPRES - Skunk Works, divisi pengembangan rahasia milik Lockheed Martin, kembali membuat gebrakan dengan proyek pesawat hipersonik terbaru mereka, SR-72 atau yang dikenal sebagai “Son of Blackbird”.
Sebagai penerus dari SR-71 Blackbird yang legendaris, SR-72 dirancang untuk melakukan misi pengintaian berkecepatan tinggi dan kemungkinan juga misi serangan presisi. Berbeda dari pendahulunya yang diawaki, SR-72 dirancang sebagai pesawat nirawak (unmanned), memungkinkan operasi di wilayah musuh yang paling berbahaya tanpa membahayakan nyawa pilot.
Kecepatan Mach 6 dan Teknologi Mesin Canggih
SR-72 diperkirakan mampu melesat hingga kecepatan Mach 6, atau lebih dari 6 kali kecepatan suara, setara dengan lebih dari 4.000 mil per jam (sekitar 6.400 km/jam). Dengan kemampuan tersebut, pesawat ini bisa terbang di ketinggian hingga 80.000 kaki dan menjangkau lebih dari 3.000 mil tanpa henti.
Kehebatan ini dimungkinkan oleh sistem propulsi canggih bernama turbine-based combined cycle (TBCC), yang menggabungkan mesin turbofan konvensional untuk kecepatan rendah dan scramjet untuk kecepatan hipersonik.
BACA JUGA:Luke Nichols Umumkan Hiatus dari YouTube, “Saatnya Fokus pada Keluarga dan Kehidupan Nyata”
BACA JUGA:Lukisan Piet Mondrian Terjual Rp767 Miliar di Lelang Christie’s New York
Teknologi ini memungkinkan transisi mulus dari subsonik ke hipersonik, sesuatu yang belum pernah diterapkan secara luas pada pesawat tempur sebelumnya.
Desain Futuristik dan Material Tahan Panas Ekstrem
Demi menghadapi suhu ekstrem akibat gesekan udara di kecepatan tinggi, SR-72 dibangun dari material khusus seperti titanium, keramik, dan komposit mutakhir. Bentuk fuselagenya yang ramping dan desain aerodinamisnya yang khas membuatnya stabil saat melaju di kecepatan tinggi.
SR-72 juga dilengkapi dengan sistem avionik dan sensor modern yang mampu mengumpulkan intelijen secara real-time, memberikan keuntungan taktis yang signifikan di medan perang.
Misi Militer dan Tantangan Pengembangan
Dengan kemampuan menembus sistem pertahanan canggih, SR-72 diyakini mampu masuk ke wilayah lawan, menjalankan misi pengintaian atau serangan, lalu keluar sebelum sistem pertahanan musuh sempat bereaksi.
BACA JUGA:Kluivert Kantongi 30 Nama Pemain Timnas Indonesia Jelang Lawan China
BACA JUGA:Elkan Baggott Tak Masuk Daftar TC Timnas Indonesia Bikin Netizin Heboh