Di babak pertama, Espanyol sebenarnya tampil lebih agresif dan mengancam, namun gawang Barcelona tetap aman berkat penyelamatan refleks luar biasa dari kiper Wojciech Szczesny, termasuk saat menggagalkan tendangan jarak dekat Javi Puado.
BACA JUGA:Ditabrak Truk Pengangkut Semen, Guru di Lahat Meregang Nyawa
BACA JUGA:Tips Jitu Bikin Kue Sus Renyah dan Lembut di Dalam
Saat Barcelona tampak kesulitan membongkar pertahanan lawan, muncul momen magis dari remaja berbakat Lamine Yamal yang mencetak gol spektakuler.
Pemain berusia 17 tahun itu menerima bola di sisi kanan lapangan dan melakukan lari sejajar dengan kotak penalti sebelum melepaskan tendangan melengkung melewati dua bek dan masuk ke sudut atas gawang.
“Gol Lamine adalah hasil dari latihan rutin, dia mencetak dua gol serupa saat pemanasan. Kami harus menjaganya dan membiarkan dia menikmati permainan, dia luar biasa,” ujar pemain Barcelona, Pedri kepada Movistar Plus.
“Menjuarai liga bukan hal yang terjadi setiap hari, jadi sekarang saatnya kami menikmati dan merayakan trofi ini. Ini adalah salah satu gelar paling sulit yang pernah kami raih. Kami sangat senang dengan perjalanan musim ini, begitu pula para penggemar,” imbuh Pedri.
BACA JUGA:7 Tips Ampuh Membuat Bibir Pink Alami Tanpa Ribet
BACA JUGA:Pemperkenalkan Budaya OKU Selatan, Sanggar Seni Duagha Tampil di Festival Sriwijaya 2025
Gol dari Lamine Yamal memberikan kepercayaan diri bagi Barcelona untuk mengambil kendali permainan.
Kemudian, setelah Leandro Cabrera mendapat kartu merah langsung karena menyikut Lamine Yamal pada menit ke-80, Fermin Lopez yang masuk sebagai pemain pengganti memastikan kemenangan yang menjadi awal perayaan gelar juara. (*)