Kalau produktivitas padi kita turun seperti tahun kemarin, harga pasti otomatis naik karena suplainya tidak cukup, otomatis harga pasti naik. Itu kejadian di semua negara, ungkapnya.
Pemerintah sendiri memberikan bantuan pangan berupa beras seberat 10 kilogram per bulan kepada sekitar 22 juta penerima manfaat.
Menurutnya, bantuan tersebut akan diterima hingga bulan Juni 2024 dan bisa diperpanjang jika anggaran negara mencukupi.
Yang paling penting bapak ibu, Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni diberikan bantuan. Juli malah keterusan. Sementara sampai Juni. Nanti kalau APBN kita hitung-hitung cekap, bisa dilanjutkan lagi, tandasnya.
BACA JUGA:Usung Misi Berbeda
BACA JUGA:Momen Bangkit Dari Keterpurukan
Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada masyarakat penerima manfaat di Gudang Bulog Sendangsari, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa, 30 Januari 2024.
Saat berdialog dengan warga, Jokowi mengatakan bahwa bantuan tersebut akan diberikan hingga bulan Juni.
Ini nanti akan diberikan bulan Januari, Februari, Maret setuju mboten? Yang tidak setuju angkat tangan. Setelah Maret akan dilanjutkan lagi April, Mei, Juni, setuju mboten? ujar Jokowi disambut tepuk tangan hadirin.
Jokowi pun menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras 10 kilogram tersebut bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Nanti setelah Juni saya akan hitung-hitung lagi APBN kita, kalau memungkinkan akan dilanjutkan lagi, imbuhnya.
BACA JUGA:Honor KPPS Naik
BACA JUGA:Bayi Nyaris Dilalap Sijago Merah
Dia juga menyebut bahwa beras yang diserahkan kepada masyarakat tersebut merupakan beras pilihan yang memiliki kualitas paling baik.
Dia pun meminta masyarakat untuk langsung mencobanya di rumah.
Saya kira beras yang bapak, ibu terima itu bukan beras medium, tapi premium. Nanti sampai di rumah langsung dimasak, coba, karena berasnya beras pilihan semua, tandasnya.(*)