Kendati dominan, Barcelona kembali tertinggal saat Dumfries mencetak gol keduanya lewat sundulan dari sepak pojok.
BACA JUGA:Bupati Ajak MUI Beri Pembinaan Akhlak dan Adab Generasi Muda
BACA JUGA:Liburan Wu-Yi
Namun, hanya semenit kemudian, tendangan keras Raphinha dari luar kotak penalti membentur tiang dan bola kemudian mengenai punggung Sommer sebelum masuk ke gawang sendiri, membuat skor kembali imbang.
“Ketika bermain di kandang dengan cara seperti tadi, rasanya kami layak mendapatkan hasil lebih baik,” ujar Raphinha kepada Movistar Plus.
“Kami tak boleh kebobolan sebanyak ini di rumah sendiri. Meski lawan bermain hebat, kami adalah Barcelona, dan menang di kandang adalah kewajiban."
"Meski begitu, hasil ini masih cukup baik dan semuanya masih terbuka di leg kedua. Kami akan memperbaiki kesalahan dan mencoba meraih kemenangan di Milan demi lolos ke final," tambahnya.
BACA JUGA:5 Manfaat Minum Air Jahe Setiap Hari
BACA JUGA:Bahaya Duduk Terlalu Lama dan Cara Mencegahnya
Di laga penuh tensi ini, Inter menunjukkan efektivitas tinggi dalam penyelesaian akhir dan bertahan dengan disiplin sembari mengandalkan serangan balik serta bola mati.
Yann Sommer menjadi salah satu pahlawan Inter dengan sejumlah penyelamatan penting.
Barcelona tampaknya sedikit kelelahan usai partai intens melawan Real Madrid di final Copa del Rey akhir pekan lalu, di mana mereka menang 3-2 lewat perpanjangan waktu.
Masalah semakin berat ketika bek Jules Kounde harus ditarik keluar karena dugaan cedera otot.
BACA JUGA:Masyarakat Diminta Waspada Pohon Tumbang Akibat Cuaca Ekstrem
BACA JUGA:Sosialisasikan Bahaya Pernikahan Usia Dini ke Siswa SMA
Inter juga tidak bebas dari masalah cedera. Penyerang utama mereka, Lautaro Martinez, tidak tampil di babak kedua karena masalah pada hamstring, sementara Benjamin Pavard lebih dulu absen akibat cedera pergelangan kaki.