"Petani seharusnya memperoleh harga jual sesuai HPP, namun kenyataan di lapangan sering berbeda karena akses jalan dan distribusi yang belum optimal. Ini yang terus kami benahi agar program berjalan dengan konsisten," jelasnya.
BACA JUGA:Warga Tuntut Truk Tonase Berat Ditindak
BACA JUGA:Debu PLTU BNYE Diduga Ancam Kesehatan Warga
Sejak tahun 2021, OKU Timur telah menargetkan produksi sebesar satu juta ton GKP. Hingga kini, capaian tertinggi yang diraih adalah 845 ribu ton.
Enos optimistis target itu bisa dicapai asalkan sinergi antara pusat dan daerah, serta kolaborasi lintas sektor, terus dijaga.
Dari pihak pemerintah pusat, dukungan untuk mencapai swasembada pangan juga terus dimaksimalkan.
Direktur Hilirisasi Tanaman Perkebunan Kementerian Pertanian, Haris Darmarwan, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyatakan bahwa bantuan terus disalurkan.
BACA JUGA:Ratusan Warga OKU Menjanda Akibat Medsos hingga Judi Online
BACA JUGA:Debat Santri
Bantuan itu meliputi bibit unggul, pupuk, herbisida, hingga alat dan mesin pertanian (alsintan).
“OKU Timur memiliki potensi pertanian yang luar biasa. Dengan dukungan menyeluruh dari berbagai pihak, target produksi satu juta ton GKP sangat memungkinkan untuk dicapai,” ucap Haris.
Ia juga mengapresiasi sistem distribusi pupuk yang kini lebih tepat sasaran, langsung kepada petani tanpa melalui jalur distribusi panjang yang berbelit.
Tak hanya itu, sebanyak 25 brigadir pangan telah dibentuk di wilayah OKU Timur. Kehadiran mereka bertujuan untuk memperkuat pendampingan dan pemberdayaan petani di lapangan.
BACA JUGA:Gol Tunggal Dani Olmo Bawa Barcelona Makin Kokoh di Puncak Klasemen
BACA JUGA:Lamine Yamal Raih Penghargaan Laureus Breakthrough Award 2025
"Langkah ini diharapkan mampu mendorong percepatan transformasi sektor pertanian menjadi lebih modern, efisien, dan kompetitif," pungkasnya. (*)