MUBA - Tingginya intensitas hujan yang mengguyur Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) tidak hanya menyebabkan banjir di sejumlah wilayah kecamatan, tapi juga melumpuhkan infrastruktur jalan yang menjadi urat nadi perekonomian antardaerah. Salah satu yang paling terdampak adalah ruas jalan penghubung Sekayu-PALI.
Jalan provinsi yang seharusnya menjadi jalur utama pengangkutan barang dan mobilitas berubah menjadi kubangan besar yang membahayakan keselamatan pengendara.
Genangan banjir yang tak kunjung surut memperparah kerusakan jalan, menyisakan lubang-lubang besar sedalam hampir 30 sentimeter.
Seorang sopir truk, Hermawan yang kerap melintas di jalur tersebut, mengungkapkan kekecewaannya. Truk kami sempat terjebak dalam lubang besar. Tak ada lagi jalan yang bisa dibilang layak, semua rusak dan tergenang air, keluhnya.
BACA JUGA:Undang Mas Pram Main Basket di DBL Festival
BACA JUGA:Buka Jalur Khusus Jelang Musim Haji
Hal senada diungkapkan Camat Sekayu, Edi Heryanto. Ia menilai kondisi ini sudah sangat membahayakan. Kami sangat berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan segera turun tangan," jelasnya.
Jalan ini milik provinsi, tapi kondisinya sudah mengancam nyawa warga. "Jangan tunggu korban jatuh baru bertindak," harapnya.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muba, Alva Elan SST MPSDA, membenarkan kerusakan paling parah terjadi di sekitar SD Kampung Sekate.
Meski bukan kewenangan langsung Pemkab Muba, pihaknya tetap mengerahkan alat berat seperti ekskavator untuk meratakan jalan sementara.
BACA JUGA:Mendagri Buka Opsi Magang Untuk Lucky Hakim
BACA JUGA:Manfaat Daun Melinjo untuk Kesehatan Tubuh Anda
Kita lakukan pemerataan agar minimal kendaraan masih bisa melintas dan tidak terperosok lebih dalam," tegasnya.
Ini langkah darurat sambil menunggu penanganan permanen dari Pemerintah Ptovinsi Sumsel.
Sementara itu, warga yang bermukim di bantaran Sungai Ogan atau juga rawan banjir di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) harus mewaspadai potensi terjadinya banjir.