AIR putih memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, tetapi konsumsi berlebihan dapat menyebabkan keracunan air, yang meskipun jarang terjadi, dapat memiliki dampak serius.
Ketika seseorang mengonsumsi air melebihi kemampuan ginjal untuk menghilangkan air dari tubuh, dapat terjadi keracunan air, seperti yang dijelaskan oleh StatPearls.
Tanda awalnya mungkin termasuk mengantuk, kram, peningkatan tekanan darah, dan penglihatan ganda.
Gejala ini dapat memburuk seiring waktu, mulai dari kelelahan, kebingungan, sakit kepala, hingga mual dan muntah.
BACA JUGA:Atletico Target Kembali ke Jalur Kemenangan Lawan Granada
BACA JUGA:Inter dan Napoli Buru Gelar Pertama dengan Forat Baru
Ahli diet Trista Best menjelaskan bahwa konsumsi air berlebih dapat menyebabkan pengenceran kadar natrium dalam darah, yang dapat menimbulkan gejala seperti mual, sakit kepala, kebingungan, bahkan hingga kejang. Dalam kasus ekstrim, dapat menyebabkan koma atau kematian.
Efek samping lain dari minum air putih secara berlebihan melibatkan pembengkakan sel, yang dapat mengganggu fungsi seluler dan meningkatkan tekanan dalam jaringan, berpotensi fatal jika melebihi 5-8 persen dari kapasitas tengkorak.
Kelebihan konsumsi air juga dapat memberikan beban pada fungsi ginjal, meningkatkan risiko dan komplikasi kesehatan yang serius.
Termasuk masalah pada sistem peredaran darah, edema, dan tekanan tambahan pada jantung yang dapat menyebabkan masalah kardiovaskular.
BACA JUGA:Kenakalan Remaja Dinilai Efek dari Gadget
BACA JUGA:Dirjen PKTL Tinjau Lokasi Rehabilitasi DAS
Hidrasi berlebih juga dapat mengganggu keseimbangan elektrolit penting.
Institut Kedokteran dari National Academies merekomendasikan batasan minum air sebesar 3,7 liter per hari untuk pria berusia 19-30 tahun dan 2,7 liter per hari untuk wanita dalam rentang usia yang sama.
Meskipun kebutuhan individu dapat bervariasi, disarankan untuk tidak minum lebih dari 0,8 hingga 1 liter per jam untuk mencegah keracunan air.