Kenakalan Remaja Dinilai Efek dari Gadget

Lewat media sosial, banyak remaja melakukan perilaku yang tidak pantas seperti membuat status kontroversial dan terlibat dalam ancaman serta percakapan tidak senonoh, ungkapnya, kemarin (20/1). -Photo ist-Ist

KASUS kenakalan remaja erat kaitannya dengan pesatnya perkembangan teknologi. Kriminolog asal Sumatera Selatan, Dr Ismail Pettanase SH MH menilai teknologi khususnya gadget (smartphone) dan media sosial menjadi penyebab utama kenakalan remaja.

Lewat media sosial, banyak remaja melakukan perilaku yang tidak pantas seperti membuat status kontroversial dan terlibat dalam ancaman serta percakapan tidak senonoh, ungkapnya, kemarin (20/1). 

Untuk itu Ismail menekankan peran penting orang tua mengawasi perkembangan anak-anak mereka. "Orang tua memiliki tanggung jawab sekitar 70 persen terhadap perkembangan anak mereka dan orang tua harus tahu dan memahami hal tersebut," ungkapnya. 

Guru sendiri, lanjutnya, sebagai tenaga pendidik seringkali memiliki keterbatasan waktu memantau secara intensif perkembangan anak didik mereka. 

BACA JUGA:Dirjen PKTL Tinjau Lokasi Rehabilitasi DAS

BACA JUGA:Museum SMB II Wisata Budaya Sejak Lampau

Nah dalam konteks ini, Ismail menyoroti kecenderungan orang tua terlalu mudah memberikan akses teknologi kepada anak-anak mereka. Ia menyebut jika anak belum membutuhkan perangkat android, sebaiknya tidak perlu dibelikan terlebih dahulu, terlepas dari alasan apa pun.

Menurutnya, memberikan handphone kepada anak dengan dalih kasihan dapat membuka potensi risiko yang tidak diinginkan, terutama jika jenis perangkatnya mahal.

Selain itu, Ismail menyarankan orang tua lebih aktif berkomunikasi dengan anak-anak mereka. Pertanyakan keberadaan anak di luar rumah, khususnya pada malam hari yang dianggapnya sebagai hal penting. "Anak perlu ditanya ke mana mereka pergi dan jika tujuannya tidak jelas, izin tidak seharusnya diberikan," tegasnya.

Dosen Kriminolog Fakultas Hukum Muhammadiyah Palembang ini pun memberikan contoh dramatis merujuk kasus pertikaian fisik antara remaja putri menggunakan senjata tajam yang viral di media sosial.

BACA JUGA:Dirjen PKTL Tinjau Lokasi Rehabilitasi DAS

BACA JUGA:Prajurit TNI AL Dikeroyok Anggota Brimob di Maluku

Dalam konteks itu, ia mempertanyakan dimana peran orang tua. Kewajiban orang tua membimbing dan memantau anak-anak mereka secara penuh selama 24 jam. Ini diharapkan dapat mencegah anak-anak dari kesalahan dan langkah yang tidak tepat. (ol)

BACA JUGA:Gunung Merap Kembali Erupsi

Tag
Share