Menurunnya Sistem Imun
Ketika tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup setelah olahraga, sistem kekebalan tubuh bisa melemah. Akibatnya, tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit seperti flu, demam, dan infeksi lainnya.
BACA JUGA:Xiaomi 15 Ultra Tampil dalam Tiga Warna Menawan, Siap Diluncurkan Resmi
BACA JUGA:Cheetozard, Cheeto Mirip Charizard yang Dilelang dengan Tawaran Rp62 Juta dan Terus Naik
Osteoarthritis
Olahraga berlebihan dapat menyebabkan degenerasi sendi atau osteoarthritis, yang ditandai dengan pembengkakan dan nyeri pada sendi akibat tekanan berlebih.
Risiko Gangguan Jantung
Studi ilmuwan dari Jerman menemukan bahwa olahraga berintensitas tinggi bisa meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke, terutama bagi penderita penyakit jantung.
Jika tidak diimbangi dengan asupan nutrisi yang cukup, olahraga berlebihan juga bisa melemahkan jantung dan meningkatkan risiko gagal jantung.
Gangguan Menstruasi pada Wanita
Olahraga yang terlalu berat bisa menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Jika terjadi dalam jangka panjang, risiko kemandulan pun meningkat.
BACA JUGA:Will Smith Konfirmasi Sekuel I Am Legend, Gandeng Michael B. Jordan
BACA JUGA:365 Calon Jemaah Haji Sudah Lakukan Pelunasan Biaya Haji
Gangguan Seksual pada Pria
Pada pria, olahraga yang terlalu intens bisa menyebabkan hipogonadisme, yaitu kondisi di mana kadar hormon seksual menurun. Hal ini bisa mengakibatkan disfungsi ereksi hingga penurunan produksi sperma, yang berpotensi menyebabkan infertilitas.
Agar olahraga memberikan manfaat optimal tanpa membahayakan tubuh, lakukanlah dengan porsi yang seimbang. Waktu ideal untuk berolahraga adalah sekitar 15 hingga 60 menit per sesi, baik setiap hari atau tiga kali dalam seminggu. Dengan pola yang seimbang, tubuh tetap sehat dan terhindar dari risiko berbahaya akibat olahraga berlebihan.