BACA JUGA:Tower Ampera bakal Jadi Wisata Idola di Palembang
BACA JUGA:Kiky Saputri Datangi Damkar Minta Tolong Lepas Cincin
Keesokan harinya saya akan terbang ke provinsi terjauh di utara. Juga salah satu yang termiskin: Tigray. Apakah geliat pembangunan juga sudah sampai di sana.
Di Addis Ababa saya juga mengamati wanitanya. Rasanya wanita Ethiopia juga tidak seperti wanita Afrika pada umumnya. Lebih cantik. Lebih anggun.
Saya pun ingat-ingat: baru dua hari berpisah dengan istri. Kadang pandangan tentang kecantikan juga tergantung pada sudah berapa lama tidak melihat istri.
Berarti pandangan saya ini masih murni: wanita Ethiopia memang berbeda dengan belahan lain Afrika. Wajahnyi lebih lonjong. Dagunyi lebih lancip –tanpa operasi rahang. Bibirnyi lebih tipis. Dahinya sedikit lebih lebar. Kulitnyi memang hitam tapi tidak legam.
BACA JUGA:Ahmad Dhani Ungkap Dewa 19 Konser di Kementerian PKP Gratis
BACA JUGA:Real Madrid Lirik Jamie Gittens
Begitu banyak wajah wanita lalu-lalang di trotoar yang saya perhatikan. Rasanya, umumnya, tipikal seperti wajah Cleopatra –sebelum oplas.
Sambil jalan-jalan menelusuri trotoar yang lebar saya menyapa dua wanita muda. Mereka berhenti melangkah. Bahasa Inggris mereka bagus. Begitulah umumnya anak muda di kota itu. Tukang parkir pun bisa bahasa Inggris.
Lalu saya minta izin ke kedua wanita itu: bolehkah berfoto bersama. Mereka saling senyum seperti saling minta persetujuan.
Boleh.
Saya pun ambil posisi berdiri di tengah dua "Cleopatra" itu. Khusus untuk perusuh Disway yang penasaran.
BACA JUGA:8 Pemain Senior Dikabrkan Tinggalkan Manchester City
BACA JUGA:7 Makanan Aman untuk Lambung Saat Berbuka Puasa
Kalau Anda mau saya menyimpan nomor kontaknyi.(Dahlan Iskan)