OKU EKSPES - Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu lama. Hal ini dapat memengaruhi tumbuh kembang anak, menyebabkan anak memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya, bahkan bisa menyebabkan kondisi kerdil.
Cara Mengenali Stunting pada Anak
Masih banyak orangtua yang belum sadar cara mendeteksi stunting pada anak. Tanda paling mudah yang bisa dilihat adalah tinggi badan anak yang tidak sesuai dengan usianya.
Namun, penting untuk diketahui bahwa anak yang memiliki tinggi badan pendek belum tentu mengalami stunting, meski anak yang mengalami stunting pasti akan lebih pendek.
Untuk mengetahui apakah anak mengalami stunting, orangtua bisa mengukur tinggi badan anak dan membandingkannya dengan standar pertumbuhan pada kurva pertumbuhan.
BACA JUGA:Manfaat Joging untuk Kesehatan Fisik dan Mental
BACA JUGA:Tips Efektif Menjaga Kesehatan Mata Agar Tetap Optimal
Jika tinggi badan anak berada di bawah standar deviasi -2 atau lebih rendah, maka anak tersebut berisiko mengalami stunting, terutama jika anak tersebut berusia di bawah 2 tahun.
Cara Mencegah Stunting pada Anak
Stunting pada balita bisa berlanjut hingga dewasa, sehingga penting untuk mencegahnya sejak dini. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting pada anak:
1.Pola Asuh yang Tepat
Langkah pertama untuk mencegah stunting adalah memberikan pola asuh yang baik. Ini termasuk Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan. Setelah itu, lanjutkan pemberian ASI hingga usia 2 tahun.
2.Pemberian MPASI yang Tepat
Bayi berusia 6 hingga 23 bulan perlu mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bergizi. MPASI harus mengandung berbagai jenis makanan, seperti umbi atau serealia, produk susu, kacang-kacangan, sumber protein, serta makanan yang kaya akan vitamin A.
BACA JUGA:8 Langkah Efektif Menjaga Kesehatan Jantung