OKU EKSPRES - Royal Enfield, merek sepeda motor tertua di dunia yang masih terus berproduksi, mencetak sejarah baru dengan meluncurkan motor listrik pertamanya, Flying Flea.
Peluncuran ini menandai babak penting dalam perjalanan perusahaan selama 123 tahun, beralih dari motor berbahan bakar bensin ke kendaraan listrik yang ramah lingkungan.
Flying Flea resmi diperkenalkan pada 14 Januari 2025 dan menjadi tonggak komitmen Royal Enfield terhadap mobilitas berkelanjutan.
Flying Flea tidak hanya menjadi nama model baru tetapi juga sub-merek khusus kendaraan listrik dari Royal Enfield.
BACA JUGA:Escudo Tabrak Kereta Api, Pengemudi Dilarikan ke Rumah Sakit
BACA JUGA:Dana Anagata
Langkah ini memungkinkan perusahaan menjelajahi pasar baru tanpa menghilangkan identitas klasiknya.
Nama Flying Flea sendiri terinspirasi dari sepeda motor era Perang Dunia II yang dirancang untuk dijatuhkan dari udara.
Desain ini menggabungkan elemen nostalgia dengan sentuhan teknologi modern, memikat pengendara lama maupun generasi baru.
Model perdana Flying Flea terdiri dari dua varian: C6, motor listrik bergaya klasik. S6, varian scrambler yang lebih sporty.
BACA JUGA:Tangkap Tersangka Bandar Narkoba Diduga Saat Lakukan Transaksi
BACA JUGA:Pagar Laut di Pesisir Utara Tangerang Dibongkar TNI AL
Kedua model ini dilengkapi teknologi canggih, termasuk konektivitas berbasis teknologi Qualcomm Car-to-Cloud yang memungkinkan integrasi fitur pintar untuk pengalaman berkendara lebih nyaman.
Flying Flea C6 dijadwalkan mulai tersedia di pasar pada musim semi 2026.
Sejak berdiri pada 1901, Royal Enfield telah dikenal dengan desain sepeda motor tangguh dan klasik.