Saya memang pernah ke tiga pulau reklamasi di PIK, tapi belum pernah menyeberangi jembatan yang menuju CBD PIK2.
Kawasan di pantai utara kecamatan Kosambi itu terlihat akan jadi bintang baru Jakarta. Meski Jakarta tidak akan lagi jadi ibu kota lagi perkembangannya tetap menggiurkan: terus membesar. Melebar. Meraksasa.
Di CBD PIK2 (Central Business District Pantai Indah Kapuk 2) itu akan dibangun convention center seluas 40 hektare. Ini sangat menarik karena lokasinya yang dekat Bandara Cengkareng. Ada tol baru pula ke kawasan itu.
Rupanya proyek ini sangat penting bagi grup Agung Sedayu (Aguan) dan Grup Salim (Anthony Salim). Generasi kedua mereka yang mengendalikan. Anak-anak Aguan terjun langsung di manajemennya.
BACA JUGA:Gunung Ibu di Halmahera Barat Meletus
BACA JUGA:Pemerintah Resmi Menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras.
"Sudah 10 tahun kita tidak ketemu ya," ujar salah satunya saat saya salami.
Ternyata tidak ada pengaruh negatif sama sekali heboh PSN dengan IPO CBDK PIK2.
Satu jam setelah pencatatan pertama itu harga sahamnya meroket. Sampai mentok batas atas: 25 persen. Ke harga Rp 5.075. Yang antre mencapai 2,1 juta lot. Harga perdananya Rp 4.060. Yang dilepas ke bursa 10 persen saham: 566 juta lembar.
Rasanya sambutan gegap gempita atas IPO-nya CBD PIK2 juga terkait masa depan kawasan baru itu. Yakni akan menjadi bagian Jakarta yang tertata sejak perencanaannya.
BACA JUGA:Usulkan Kepala Daerah Dipilih Mendagri
BACA JUGA:Dua Beradik Terancam 14 Tahun Penjara
Apalagi kalau pengembangan PSN itu kelak sukses. Maka kawasan PIK, PIK2 sampai PSN sambung-menyambung jadi satu kota besar tersendiri.
Sudah mengalahkan kekuatan kota sebesar Surabaya, Semarang, Makassar atau Medan. Padahal gabungan tiga kawasan tadi hanyalah secuil bagian dari Jakarta.
Maka gelar Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia benar-benar harus dicabut. Surabaya hanyalah kota nomor delapan atau sembilan. Setelah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, PIK, Bekasi, Tangerang, dan BSD.
Melihat perusahaan sukses seperti PIK2 saya akan terus membisiki Machmud untuk jangan tergiur lebih jauh ke politik. Ia punya potensi jadi pengusaha besar. Belum tentu bisa jadi politisi besar.