PIK2 Brigit

Rabu 15 Jan 2025 - 21:26 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

Seharusnya dalam paket Makan Bergizi Gratis itu disertakan susu. Tapi produksi susu dalam negeri terlalu sedikit. Kalau program itu dipaksakan pakai susu dampak kebaikan ekonominya lari ke perusahaan di luar negeri.

Maka tokoh seperti Dr Monica dari Bandung mengusulkan susu diganti daun kelor. Anda masih ingat Dr Monica: yang mencetuskan ide transfusi konvalesen saat Covid-19 dulu.

BACA JUGA:Empat Tahun Vakum, Justin Bieber Dikabarkan Bakal Comeback di Dunia Musik

BACA JUGA:Sempat Ubah Penampilan, Tersangka Pembunuh Sandy Permana Ditangkap

Saya pernah beberapa kali minum kelor. Yakni daun kelor yang sudah dikeringkan. Sudah dijadikan bubuk lembut. Lalu dimasukkan ke air satu gelas. Diaduk.

Rasanya: saya tidak bisa membayangkan ekspresi anak-anak sekolah itu ketika meminumnya. Apalagi kalau tiap hari.

Mungkin kelor itu harus diwujudkan dalam bentuk lain. Mungkin Anda tahu bentuk apa yang bisa diterima anak sekolah. Kue?

Machmud mengusulkan susu spirulina. Protein yang terkandung dalam susu, katanya, ada di spirulina. Masih lebih kaya lagi.

BACA JUGA:Irfan Bachdim Dirumorkan Bakal Menjadi Asisten Pelatih Timnas Indonesia

BACA JUGA:Salah Bakal Menjadi Pemain Termahal Dunia, Melebihi Ronaldo

Kelor maupun spirulina sama-sama hasil dari bumi Indonesia sendiri.

Di penutupan hari pertama Senin sore saham OBAT naik 24 persen menjadi Rp 436/saham. Anda sudah tahu: Machmud melepas 28 persen saham perusahaan ke publik.

Di BEI itu saya jadi bertemu para direksi dan komisaris PT Bangun Kosambi Sukses yang juga IPO hari itu. Termasuk anak-anak Aguan, pemilik grup Agung Sedayu yang jadi pengelola perusahaan itu.

Maka dari BEI saya ke PIK2. Hanya dengan sopir. Saya ingin tahu kawasan yang di-IPO-kan bersamaan dengan PT Brigit itu.

BACA JUGA:KKP Segel Pagar Laut Bekasi!

BACA JUGA:Sekolah Rakyat Bakal Diuji coba di Jakarta

Kategori :