MUARA ENIM - Bencana tanah longsor kembali melanda Desa Sri Tanjung, Kecamatan Semendo Darat Tengah (SDT), Kabupaten Muara Enim, pada Sabtu malam (11/1) sekitar pukul 22.30 WIB.
Akibat longsor tersebut, jalan utama tertimbun material longsor, memaksa arus lalu lintas dialihkan ke jalur alternatif.
Kalaksa BPBD Kabupaten Muara Enim, Abdurrozieq Putra, ST, MT, menjelaskan bahwa peristiwa ini merupakan longsor susulan.
Sebelumnya, pada Kamis, 9 Januari 2025, terjadi longsor di lokasi yang sama.
BACA JUGA:Angka Pengangguran di OKU Selatan Menurun
BACA JUGA:Ribuan Warga Ikuti Jalan Sehat HUT OKU Selatan
Jalan sempat bisa dilalui pada keesokan harinya, namun hujan lebat pada Sabtu malam menyebabkan longsor kembali terjadi sekitar pukul 22.30 WIB, ungkap Abdurrozieq.
Dia menambahkan, kondisi tanah di kawasan Semendo sangat labil akibat curah hujan tinggi yang terus turun dalam beberapa hari terakhir.
Material longsor menutup seluruh jalur, sehingga kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa melewati lokasi tersebut.
"Jalur sementara dialihkan ke jalan alternatif dari Desa Sri Tanjung menuju Desa Muara Tenang," kata Abdurrozieq.
BACA JUGA:Permudah Akses, Gotong Royong Perbaiki Jembatan Gantung
BACA JUGA:Los Angeles Terjadi Kebakaran Hebat, Titi DJ Minta Anaknya Pulang ke Indonesia
Ia juga menyebutkan, tim BPBD sudah tiba di lokasi dan sedang menunggu kedatangan alat berat dari Dinas PUPR untuk membersihkan material longsor.
Masyarakat diimbau untuk tidak keluar rumah, terutama saat hujan lebat, karena kondisi tanah yang masih labil sangat berbahaya.
Untungnya, tidak ada korban jiwa karena lokasi longsor merupakan tanah kosong, jelasnya.