PALEMBANG - Audit kinerja yang dilakukan oleh BPK Perwakilan Sumatera Selatan mengungkapkan bahwa pengelolaan APBD di lingkungan Pemprov Sumsel masih belum optimal, khususnya dalam mendukung program-program pemerintah pusat di tingkat daerah.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan kinerja dari BPK dan mencatat sejumlah rekomendasi yang diberikan.
“Kami akan mempelajari temuan ini secara mendalam dan menindaklanjutinya,” ujarnya usai menerima Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja atas Pengelolaan APBD dalam mendukung pembangunan nasional untuk tahun anggaran 2023 hingga semester pertama 2024, yang diserahkan di Kantor BPK Perwakilan Sumsel pada Kamis sore, 9 Januari 2025.
Elen juga mengapresiasi upaya BPK dalam meningkatkan tata kelola APBD di Sumsel, sehingga manfaatnya dapat lebih dirasakan oleh masyarakat.
BACA JUGA:Lakukan Penjajakan Kelola Sampah Menjadi Nilai Ekonomi
BACA JUGA:MK Mulai Sidangkan Sengketa Pilkada Muaraenim
“Kami menyampaikan apresiasi kepada BPK. Harapannya, tata kelola APBD Sumsel semakin baik ke depannya,” tambahnya.
Terkait temuan yang disampaikan BPK, Elen menjelaskan bahwa pihaknya akan menyelaraskan perencanaan program antara pemerintah pusat dan daerah.
Menurutnya, program atau proyek strategis yang dilaksanakan di daerah harus sejalan dengan rencana pemerintah pusat agar lebih efektif.
“Misalnya, jika pemerintah pusat fokus pada bidang A, maka di daerah juga harus fokus pada bidang yang sama agar tujuan pembangunan tercapai secara optimal,” tegasnya.
BACA JUGA:Keponakan Yusril, Gugum Ridho Deklarasikan Diri Maju Calon Ketum Partai Bulan Bintang
BACA JUGA:Serap Aspirasi Warga, Leriva Kunjungi Desa Pulau Gemantung Ulu
Ia juga mengakui bahwa pengelolaan di beberapa bidang lainnya masih perlu diperbaiki, dan Pemprov Sumsel berkomitmen untuk memperkuat tata kelola agar APBD lebih efektif dan efisien.
“Tata kelola yang belum berjalan optimal ini harus dijelaskan. Apakah ada kendala tertentu, keterbatasan sumber daya, atau bahkan unsur kesengajaan.
Jika terkait kesengajaan, itu menjadi ranah yang akan kami dalami lebih lanjut,” tambah Elen.