Gubernur Ingatkan Masyarakat Banjir dan Longsor
BPBD Provinsi Sumsel menggelar Apel dan Simulasi Gladi Kesiapsiagaan Bencana Banjir 2025. Kegiatan bertempat di Lapangan AURI, Kecamatan Banding Agung, kawasan Danau Ranau, Kabupaten OKU Selatan, Jumat (14/11) lalu.-Istimewa-
SUMSEL - OKU EKSPRES.COM -Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sudah masuk musim penghujan. Perlu kesiapsiagaan dini untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi ke depan.
Untuk itu, BPBD Provinsi Sumsel menggelar Apel dan Simulasi Gladi Kesiapsiagaan Bencana Banjir 2025. Kegiatan bertempat di Lapangan AURI, Kecamatan Banding Agung, kawasan Danau Ranau, Kabupaten OKU Selatan, Jumat (14/11) lalu.
Apel dipimpin langsung Gubernur Sumsel, Dr H Herman Deru SH MM, didampingi Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana SSTP MM. Dihadiri sekitar 800 personel dari berbagai instansi, mulai BPBD Provinsi Sumsel, Basarnas Palembang, TNI—Polri, OPD terkait, relawan, PMI, Pramuka, RAPI, ORARI, mahasiswa, hingga perwakilan BPBD kabupaten/kota se-Sumsel.
Dilakukan pula pengecekan peralatan pendukung penanggulangan banjir serta simulasi penyelamatan dan evakuasi korban yang dilakukan di Danau Ranau. Gubernur Herman Deru menegaskan, Sumsel baru saja melewati masa berat penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Namun berakhirnya musim kemarau bukan berarti ancaman bencana turut hilang.
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Terima Penghargaan Menko PMK
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Serukan Perluasan Jaminan Sosial
Masuknya musim penghujan membawa ancaman baru berupa banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Kita harus waspada, khususnya di wilayah dataran tinggi di bagian Barat dan daerah rendah di bagian Timur Sumsel, tegasnya.
Ia menyinggung kejadian banjir bandang yang terjadi di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sindang Danau, OKU Selatan, beberapa waktu lalu. Mengakibatkan tiga warga meninggal dunia serta merusak rumah, sawah, dan jembatan.
Selain faktor cuaca, Gubernur menekankan bahwa perilaku manusia turut memperbesar risiko bencana. Mulai dari pembuangan sampah sembarangan, alih fungsi lahan, pembangunan yang tidak memperhatikan tata ruang, hingga kerusakan daerah resapan air.
Bencana bukan hanya karena alam, tapi juga akibat ulah manusia. Sosialisasi, edukasi, dan kepatuhan pada tata ruang harus ditegakkan, ujar dia.
BACA JUGA:Gubernur Sumsel Herman Deru kepada Maba Unsri
BACA JUGA:HUT OKU ke 115 DIhadiri Gubernur Sumsel, Herman Deru: Sudahi Konflik, Fokus Bangun Daerah
Dia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, termasuk BUMN dan BUMD, yang selama ini turut aktif membantu masyarakat terdampak bencana. Menurut Gubernur, apel dan simulasi seperti ini merupakan bagian dari mitigasi, mengecek kesiapan personel dan peralatan.
Namun ia mengingatkan, upaya di ulu tak kalah penting. Seperti rehabilitasi lingkungan, perbaikan daerah aliran sungai, dan penghijauan wilayah kritis.