BANYAK masyarakat yang masih percaya bahwa bulu kucing dapat menyebabkan mandul pada perempuan.
Namun, berdasarkan fakta medis, kemandulan pada perempuan tidak disebabkan oleh kontak dengan kucing atau bulunya.
Penyebab kemandulan umumnya melibatkan faktor-faktor seperti kelainan rahim, penyumbatan tuba falopi, endometriosis, kanker dan pengobatannya, serta menopause dini.
Selain itu, konsumsi alkohol berlebihan dan penyalahgunaan narkoba juga dapat berpotensi menyebabkan gangguan reproduksi atau kesulitan hamil pada perempuan.
BACA JUGA:PLN Segera Inovasi TIang Listrik Jadi SPKLU
BACA JUGA:Respon Cak Imin Soal Khofifah
Sebuah penelitian oleh Nora El-Tantawy pada tahun 2013 menemukan korelasi positif antara ketidaksuburan perempuan dan toksoplasmosis.
Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma gondii. Meskipun kucing dapat menjadi inang, penularan penyakit ini tidak melalui bulu kucing, tetapi melalui kotoran mereka.
Parasit ini dapat menyebabkan keguguran pada ibu hamil, cacat lahir, dan bahkan kematian pada individu dengan sistem kekebalan lemah.
Penting untuk dicatat bahwa mitos tentang bulu kucing sebagai penyebab gangguan pada ibu hamil adalah tidak benar.
BACA JUGA:Gas Elpiji 3 Kg Mulai Sulit dan Langka
BACA JUGA:Permohonan Maaf Terdakwa Pembunuhan Adik Bupati Muratara
Kucing peliharaan yang mengonsumsi makanan terkontrol, seperti makanan kaleng atau kering, memiliki risiko kecil terinfeksi toksoplasma.
Gejala toksoplasma mirip dengan flu biasa, tetapi pada ibu hamil yang terinfeksi, dapat menyebabkan cacat lahir serius pada janin.
Pencegahan termasuk menghindari kontak langsung dengan kucing, tidak membersihkan kandang kucing selama kehamilan, dan menghindari daging mentah.