Angka Kemiskinan Sumsel Turun 0,81 Persen

Selasa 31 Dec 2024 - 10:10 WIB
Reporter : Eris Munandar
Editor : Dedi Okes

Harga beberapa kebutuhan pokok seperti beras, cabai merah, telur ayam, gula pasir, dan daging ayam mengalami kenaikan selama periode tersebut. 

BACA JUGA:Arjuno 200.000

BACA JUGA:Kemenag Wacanakan Libur Bulan Ramadan

Namun, berbagai program sosial seperti DTKS, PKH, BPNT, dan PBI terus digulirkan untuk membantu masyarakat.

Di tingkat kabupaten/kota, masing-masing daerah menunjukkan upaya dan pencapaian berbeda dalam menekan angka kemiskinan. 

Kabupaten Muara Enim, misalnya, mengandalkan sektor batu bara sebagai penggerak ekonomi utama, ditambah dengan proyek pembangunan flyover untuk memperlancar distribusi. 

Sementara itu, Kabupaten OKU Timur berfokus pada ekonomi inklusif berbasis sektor unggulan, penurunan kemiskinan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BACA JUGA:BULOG Salurkan Hampir 4 Juta Ton Beras

BACA JUGA:Gelar Zikir dan Doa Bersama

Kabupaten Lahat menghadapi tantangan signifikan dengan tingkat kemiskinan mencapai 14,14 persen, termasuk 1,09 persen kemiskinan ekstrem. 

Pemerintah Kabupaten Lahat memprioritaskan validasi data penduduk miskin untuk memastikan program bantuan sosial tepat sasaran.

Di Ogan Ilir, angka kemiskinan berhasil diturunkan menjadi 12,30 persen pada 2024 dari 13,28 persen pada tahun sebelumnya. 

Program-program pemberdayaan UMKM dan ketahanan pangan menjadi andalan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

BACA JUGA:Lonjakan Kasus Kriminal dan Narkoba di Mura Jadi Sorotan

BACA JUGA:Kelulusan PPPK Tahap I Diumumkan 2 Januari

Meski begitu, tantangan tetap ada, terutama terkait kenaikan PPN menjadi 12 persen pada 2025 yang diprediksi memengaruhi harga kebutuhan pokok. 

Kategori :