OKU EKSPRES - Pemerintah Cina secara resmi telah menyetujui pembangunan bendungan terbesar di dunia yang akan dibangun di Sungai Yarlung Tsangpo, Tibet. Proyek ini diproyeksikan mampu menghasilkan sekitar 300 miliar kilowatt-jam (kWh) listrik setiap tahun.
Angka ini tiga kali lipat lebih besar dari produksi listrik Bendungan Tiga Ngarai (Three Gorges Dam), yang saat ini memegang rekor dunia dengan produksi 88,2 miliar kWh per tahun.
Total investasi yang dibutuhkan untuk proyek ini diperkirakan melebihi 1 triliun yuan. Jika dikonversi ke rupiah, angkanya mencapai lebih dari Rp2.170 triliun, menjadikannya proyek infrastruktur tunggal terbesar secara global.
Bendungan ini akan dibangun di salah satu wilayah dengan curah hujan tertinggi di daratan Cina, memaksimalkan potensi energi air yang tersedia.
BACA JUGA:CR450 Kereta Cepat Terbaru China Siap Jadi yang Tercepat di Dunia pada 2025
BACA JUGA:Pemkot Palembang Sebar Surat Edaran Jelang Pergantian Tahun, Ini Isi 6 Poin Penting
Namun, lokasi yang berada di ngarai terdalam di dunia dengan ketinggian jatuh vertikal mencapai 7.667 meter menimbulkan tantangan besar dalam hal teknis dan logistik.
Proyek ini menuai perhatian besar karena dikhawatirkan dapat menyebabkan perpindahan komunitas lokal di Tibet serta dampak lingkungan bagi negara-negara di hilir seperti India dan Bangladesh.
Meskipun pemerintah Cina menjanjikan prioritas pada pelestarian ekologi dan manfaat ekonomi lokal, kelompok hak asasi manusia telah mengungkapkan kekhawatiran mengenai dampak sosial yang lebih luas.
Bendungan Yarlung Tsangpo merupakan bagian dari strategi Cina untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan demi mencapai target netralitas karbon.