Bakal Bangun Kembali Ruang Sekolah Terbakar

Kamis 26 Dec 2024 - 22:05 WIB
Reporter : Kholid
Editor : Gus Munir

OKU TIMUR - Lima ruangan di SMP Negeri 2 Semendawai Timur, Kabupaten OKU Timur, yang mengalami kebakaran pada 20 Desember 2024, akan segera dibangun kembali. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) OKU Timur, Wakimin, melalui Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, Edi Subandi.

“Kami telah melakukan pengecekan dan kajian. Bangunan sekolah yang terbakar perlu diruntuhkan untuk kemudian dibangun ulang,” ujar Edi, Kamis, 26 Desember 2024.

Edi menjelaskan bahwa hasil investigasi selama tiga hari menunjukkan kondisi bangunan yang rusak parah, seperti dinding yang retak dan bata yang terlepas dari beton.

BACA JUGA:Lapas Kelas IIB Muaradua Raih Penghargaan Pengelolaan Keuangan dengan Nilai Sangat Baik

BACA JUGA:Masuk Musim Panen, 0,5 Hektare Hasilkan 4 Ton Bawang Merah

“Hari pertama, tim teknis yang dipimpin oleh Ir. H. Saputra, SST langsung ke lokasi untuk meninjau kondisi bangunan. Pada hari kedua, setelah kembali dari dinas di Palembang, saya juga sempat mampir untuk melakukan verifikasi dan investigasi lapangan,” jelas Edi.

Pada hari ketiga, ia bersama Kepala Disdikbud OKU Timur kembali mengkaji kondisi bangunan tersebut dan berdiskusi dengan pihak sekolah. 

“Dari hasil investigasi, diputuskan bahwa bangunan harus diruntuhkan karena kerangka dan pondasi besi telah rusak akibat suhu tinggi saat kebakaran. Selain itu, dinding pada lima ruangan tersebut retak parah dan tidak menyatu lagi dengan bata di dalamnya,” ungkapnya.

Saat ini, Disdikbud telah berkoordinasi dengan Kepala BPKD melalui bidang aset untuk proses penghapusan aset. 

BACA JUGA:Berdiri di Pinggir Jalan, Seorang Wiraswasta Ditangkap Polisi

BACA JUGA:Calya Hitam Dihantam Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang Pintu

“Karena bangunan ini merupakan bagian dari aset daerah, selanjutnya Kepala Dinas akan mengajukan permohonan kepada Bupati OKU Timur melalui Sekda untuk penghapusan aset,” tambahnya.

Edi juga menginformasikan bahwa kebakaran tersebut menyebabkan tiga kelas tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. 

“Sementara waktu, anak-anak akan belajar dengan sistem shift pagi dan siang sesuai arahan Kepala Dinas,” pungkasnya.

Kategori :