OKU EKSPRES - Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Renewable and Sustainable Energy Reviews menyoroti manfaat signifikan dari agrivoltaik, sebuah praktik berkelanjutan yang mengintegrasikan instalasi panel surya dengan aktivitas pertanian.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga meningkatkan efisiensi produksi energi surya, sambil menghemat air dan mengoptimalkan penggunaan lahan untuk pangan dan energi.
Penelitian menunjukkan bahwa tanaman seperti jagung, bayam Swiss, dan kacang-kacangan tumbuh subur di bawah naungan parsial yang disediakan oleh panel surya.
Hasil panen dapat meningkat antara 20% hingga 60%, tergantung pada jenis tanaman, karena kondisi mikroklimatik yang lebih baik melindungi tanaman dari panas dan sinar matahari yang ekstrem.
BACA JUGA:Rey Mysterio Sr, Meninggal Dunia di Usia 66 Tahun
BACA JUGA:Christopher Nolan dan Emma Thomas Dianugerahi Gelar Kebangsawanan oleh Raja Charles III
Naungan dari panel surya mengurangi penguapan, memungkinkan tanah untuk mempertahankan lebih banyak kelembaban. Hal ini menyebabkan penurunan kebutuhan irigasi hingga 30%, yang sangat bermanfaat di daerah yang menghadapi kelangkaan air. Selain itu, air hujan yang dikumpulkan dari panel dapat dimanfaatkan untuk keperluan irigasi.
Sistem agrivoltaik dapat meningkatkan efisiensi panel surya dengan menjaga agar tetap lebih dingin melalui proses transpirasi tanaman.
Studi menunjukkan bahwa sistem ini dapat menghasilkan sekitar 1-3% lebih banyak listrik dibandingkan dengan instalasi surya tradisional karena suhu yang lebih rendah di bawah panel.
Dengan menggabungkan pertanian dengan produksi energi, agrivoltaik memberikan petani aliran pendapatan tambahan dari penjualan listrik kembali ke jaringan atau penggunaannya untuk operasi pertanian. Potensi pendapatan ganda ini dapat meningkatkan kelayakan ekonomi pertanian lebih dari 30%.
BACA JUGA:Perubahan Suara Franky dan Pengumuman Besar One Piece di Jump Festa 2025
BACA JUGA:Teknologi Robot AI Kini Terapkan Eyelash Extension di Oakland, California
Penerapan agrivoltaik berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca, dengan studi menunjukkan pengurangan emisi karbon sekitar 12% dibandingkan dengan praktik pertanian konvensional.
Metode ini juga membantu melestarikan habitat alami dengan meminimalkan kebutuhan akan ladang surya yang terpisah.
Agrivoltaik merupakan solusi menjanjikan untuk mengatasi tantangan global terkait ketahanan pangan dan produksi energi terbarukan.