OKU EKSPRES - Jane Lawton, Direktur Impact di Earth Species Project (ESP), memimpin sebuah inisiatif revolusioner yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengungkap komunikasi hewan.
Dengan misi meningkatkan pemahaman tentang cara hewan berinteraksi, proyek ini menjadi kunci dalam mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati.
Lawton memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di tingkat internasional, memegang peran penting di organisasi terkemuka dalam pengembangan berkelanjutan dan konservasi alam.
Ia pernah menjabat sebagai CEO di Jane Goodall Institute dan berkontribusi di International Union for Conservation of Nature (IUCN).
BACA JUGA:Film ‘Peaky Blinders’ Rampung Syuting, Hadirkan Cillian Murphy dan Barry Keoghan
BACA JUGA:VX2-XL Teknologi Hologram 3D Terbaru yang Siap Revolusi Dunia Digital
Pengalaman ini memberinya wawasan mendalam tentang hubungan manusia dan alam serta urgensi strategi konservasi yang inovatif.
Earth Species Project berupaya menjembatani kesenjangan komunikasi antara manusia dan hewan melalui AI dan pembelajaran mesin.
Lawton menegaskan bahwa tujuan proyek ini tidak hanya memahami suara hewan tetapi juga perilaku dan struktur sosial mereka.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan strategi konservasi yang lebih efektif, terutama dalam menghadapi percepatan hilangnya keanekaragaman hayati.
BACA JUGA:1.334 Sertipikat Tanah Wakaf dan Rumah Ibadah Diserahkan ATR/BPN
BACA JUGA:Soal PPN 12 Persen Begini Nasib UMKM
Dalam eksperimen terbaru, Lawton memaparkan penelitian yang mempelajari interaksi burung dengan mesin.
Penelitian ini berfokus pada pemetaan berbagai vokalisasi spesies untuk mengungkap dinamika sosial dalam populasi hewan.
Penemuan ini diharapkan menjadi dasar bagi konservasi yang lebih responsif terhadap kebutuhan spesies tertentu.