Awan Capung

Minggu 01 Dec 2024 - 22:21 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

Maka di Illinois U itu Fauziyah mulai berkolaborasi dengan disiplin ilmu material, teknik mesin, aeronautical, dan kimia-coating.

Meski sudah empat tahun di situ, Fauziyah belum akan bisa lulus doktor tahun depan. Mungkin masih dua tahun lagi. Begitu lama untuk bisa jadi doktor di Illinois.

Dari lima mahasiswa itu ada satu yang tidak terlihat mengambil makanan yang begitu banyak di meja bundar: Fitria Sari. 

BACA JUGA:Bahaya Tidur dengan Kipas Angin yang Perlu Kamu Waspadai

BACA JUGA:Tips Cerdas Memilih Madu Asli yang Berkualitas

Ada nasi goreng, udang mayonese, tahu sapo, daging fillet, irisan ikan goreng tepung, sayur, dan beberapa lagi.

"Saya lagi puasa," katanya.

"Ini kan hari Sabtu...," kata saya.

"Puasa tengah bulan," jawabnya.

Saya ingat: nanti malamnya adalah bulan purnama. Bahkan kali ini disebut supermoon. Inilah penampakan bulan yang paling besar. Posisi bulan lagi paling dekat ke bumi.

Habis maghrib ketika kami balik ke Chicago terlihat jelas dari highway. Bulan terbit dengan menornya.

BACA JUGA:Manfaat Luar Biasa Minyak Wijen untuk Kesehatan Anda

BACA JUGA:Panduan Lengkap Menanam Pakcoy di Rumah untuk Pemula

Fitria selalu berpuasa setiap bulan purnama. Dia pun mengutip sebuah dalil dalam bahasa Arab dengan fasih.

Fitria akan jadi ”doktor fisika awan” pertama di Indonesia. Dia sudah ahli meteorologi dan fisika tapi masih terus ingin mendalami perilaku awan. Lewat penelitiannya tentang fenomena hujan es.

Fitria lahir, sampai SMA, di Pasuruan, Jatim. Ayahnya pegawai Pemda. Dia bekerja di Badan Meteorologi dan Geofisika. Saya berharap, kelak, jutaan petani bisa tertolong dari ancaman kemarau panjang.

Kategori :