Kadang air mata berlinang saat melihat Kokkang menggendong sang ibu. Atau saat menyuapi. Dulu tentu sang ibu yang menyuapi Kokkang.
Kadang saya membaca satu bab sampai tiga kali.
Sebenarnya buku ini sangat lucu. Pasti ditulis dengan selera humornya yang tinggi. Maka terharu dan tertawa sering datang bergantian.
Mayoritas babnya ditulis dalam bentuk dialog. Misalnya bab pertama yang berjudul 'Sarapan' ini:
Makan pagi, ibu sedang kusuapi.
Ibu: makan apa ini?
Aku: tahu dan ayam, nasinya hangat.
Ibu: ayam opo? (Ayam apa?)
Aku: kiriman Kolonel Sanders.
Ibu: sopo iku (siapa itu?)
Aku: komandan upacara bendera di kecamatan, Bu.
Ibu: oh...
Dan makan ibu pun jadi banyak.
BACA JUGA:Cara Menghilangkan Noda Kuning pada Pakaian Putih dengan Bahan Alami
BACA JUGA:Cara Aman Mengatasi Sakit Leher Akibat Salah Bantal
(Saya bahagia melihat ibu makan banyak, sebahagia memenangkan Olimpiade panjat pinang).