Dalam ranah kuantum, tidak semua peristiwa terjadi secara berurutan seperti yang kita pahami dalam dunia sehari-hari.
Dengan konsep ini, ayam dan telur dapat eksis secara simultan tanpa ada yang lebih dulu.
BACA JUGA:BRI Bagikan Strategi Pengelolaan Keuangan dan Investasi Bagi Generasi Muda
BACA JUGA:Sibuk Pekerjaan, Febby Tunda Bulan Madu
Prinsip ini menantang pemahaman tradisional tentang sebab-akibat, membawa dimensi baru pada debat klasik ini.
Dalam konteks evolusi, telur jelas lebih dulu ada, baik secara spesifik sebagai "telur ayam pertama" maupun secara umum sebagai struktur reproduksi.
Namun, fisika kuantum menambahkan lapisan kompleksitas yang menarik, memungkinkan keduanya eksis tanpa urutan pasti.
Dengan temuan ini, perdebatan "ayam atau telur" bukan hanya soal biologi, tetapi juga filosofi dan fisika modern.
BACA JUGA:Tengku Dewi Berencana Pindah ke Bali
BACA JUGA:Diguyur Hujan, Jalan Utama Nyaris Putus
Jawaban mungkin berbeda tergantung sudut pandangnya, dan itu membuat pertanyaan ini tetap relevan dan memukau.