OKU EKSPRES - Pegunungan Alpen Italia lagi-lagi mengejutkan kita dengan penemuan ilmiah yang luar biasa. Fosil berusia 280 juta tahun yang mengungkap ekosistem yang ada jauh sebelum zaman dinosaurus ditemukan berkat mencairnya salju dan es akibat perubahan iklim.
Penemuan ini ditemukan oleh seorang pendaki bernama Claudia Steffensen saat dia menjelajahi area Val d’Ambria. Dia melihat tanda-tanda aneh di batu yang ternyata merupakan jejak fosil hewan purba.
Fosil-fosil ini berasal dari periode Permian dan menunjukkan jejak setidaknya lima spesies hewan yang berbeda, termasuk tetrapoda (reptil dan amfibi) serta berbagai invertebrata. Beberapa jejak kaki terbesar memiliki panjang hingga 2-3 meter.
Fosil-fosil ini memberikan gambaran luar biasa tentang kehidupan purba di daerah tersebut.
BACA JUGA:Unicode Siapkan 164 Emoji Baru untuk 2025, Termasuk Wajah Distorsi dan Harta Karun
BACA JUGA:Kafe di Jepang Berdayakan Penyandang Disabilitas dengan Robot Pelayan
Fosil-fosil ini terpelihara dengan sangat baik berkat sedimen berbutir halus yang memungkinkan cetakan detail seperti pola kulit jari dan perut.
Jejak-jejak kaki tersebut terbentuk saat sedimen masih lembap, lalu mengeras oleh sinar matahari dan tertutup oleh lapisan tanah liat baru yang melindunginya selama jutaan tahun. Ini menunjukkan betapa pentingnya kondisi pelestarian yang optimal untuk menjaga jejak sejarah bumi.
Fosil-fosil ini dulunya adalah bagian dari ekosistem subur di tepi danau dan sungai purba.
Daerah ini telah mengalami kenaikan permukaan tanah akibat gerakan tektonik yang dihasilkan dari tabrakan lempeng Afrika dan Eurasia, yang akhirnya membentuk Pegunungan Alpen. Penemuan ini memberikan wawasan geologis penting tentang bagaimana lanskap bumi berubah seiring waktu.
BACA JUGA:Daun Fotosintetik Buatan Solusi Hijau untuk Kehidupan Perkotaan
BACA JUGA:Dukung Program Presiden dan Atasi Stunting, Bagikan Makanan Bergizi Gratis
Penemuan ini menyoroti efek pemanasan global, karena peningkatan suhu telah menyebabkan pencairan gletser yang signifikan di daerah tersebut, sehingga memperlihatkan fosil-fosil yang telah lama tersembunyi.
Para peneliti memperkirakan bahwa pencairan lebih lanjut kemungkinan akan mengungkap lebih banyak lagi sisa-sisa purba di masa depan.
Para ahli paleontologi yang terlibat dalam studi ini sangat antusias dengan implikasi penemuan ini.