Apple Tawarkan Hadiah Hingga Rp 15 Miliar bagi yang Berhasil Bobol Sistem Keamanan Layanan Kecerdasan Buatan

Apple baru saja mengumumkan program bug bounty. -Foto Apple-Agrar

OKU EKSPRES - Apple baru saja mengumumkan program bug bounty atau hadiah keamanan senilai hingga $1 juta, atau setara dengan sekitar Rp 15 miliar. 

Program ini dirancang bagi siapa saja yang dapat menemukan celah atau meretas infrastruktur server Private Cloud Compute (PCC) milik Apple yang mendukung layanan kecerdasan buatan terbarunya, Apple Intelligence.

Langkah ini diambil untuk memperkuat keamanan layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang akan segera terintegrasi pada perangkat iPhone, iPad, dan Mac. 

Dengan melakukan pendekatan kolaboratif bersama para ahli keamanan, Apple berharap dapat meningkatkan keamanan sistem cloud-nya dan memastikan privasi pengguna tetap terlindungi.

BACA JUGA:Qatar Hadirkan Hotel Apung Mewah yang Ramah Lingkungan, Karya Hayri Atak Architectural Design Studio

BACA JUGA:Toyota Perkenalkan Teknologi Revolusioner dengan Kartrid Hidrogen Tukar Pasang di Japan Mobility Show Bizweek

Apple menawarkan imbalan yang bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat kerentanan yang ditemukan. 

Bagi mereka yang berhasil mengungkap kerentanan besar atau jenis pelanggaran yang signifikan, perusahaan ini siap memberikan hadiah tertinggi hingga $1 juta. 

Hal ini menunjukkan betapa seriusnya Apple dalam menjaga keandalan dan keamanan teknologi yang mereka kembangkan.

Para peserta yang ingin mencoba keberuntungan mereka dalam menemukan kerentanan di server PCC juga akan mendapatkan akses ke berbagai sumber daya. 

BACA JUGA:Khasiat Daun Jambu Biji

BACA JUGA:Raih Kulit Cantik dan Sehat dengan Pepaya

Apple menyediakan dokumen panduan keamanan serta Virtual Research Environment (VRE), sebuah lingkungan virtual khusus bagi para peneliti untuk memahami sistem software PCC dan menguji keberadaan celah keamanan secara aman.

Keputusan Apple untuk meluncurkan program bug bounty ini menunjukkan komitmennya terhadap keamanan, terutama karena layanan Apple Intelligence bergantung pada pemrosesan berbasis cloud untuk melakukan tugas-tugas yang lebih kompleks. 

Tag
Share