Penyebab Gigi Berlubang pada Anak dan Cara Pencegahannya
Yuk Ketahui Penyebab Gigi Anak Berlubang-Foto: Ist-
Penyebab Gigi Berlubang pada Anak dan Cara Pencegahannya
HARIANOKUS.COM- Gigi berlubang adalah masalah kesehatan gigi yang sering dihadapi Anak-anak, tetapi ada beberapa mitos yang berkembang terkait penyebab dan penanganannya. Gigi berlubang bukan hanya disebabkan oleh gula, tetapi lebih karena adanya bakteri di mulut yang mengubah sisa makanan menjadi asam. Sisa makanan apa pun (termasuk karbohidrat seperti roti, nasi, dan pasta) bisa menyebabkan pembentukan asam yang merusak enamel gigi.
Gigi berlubang pada anak-anak cukup umum terjadi, dan ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Berikut adalah beberapa penyebab utama gigi berlubang pada anak-anak:
1. Kebersihan Gigi yang Kurang Terjaga
Anak-anak sering kali belum memiliki keterampilan yang baik dalam menyikat gigi, terutama di usia dini. Jika gigi tidak dibersihkan dengan benar, sisa makanan dapat tertinggal di sela-sela gigi, yang kemudian diubah menjadi asam oleh bakteri dalam mulut. Asam ini akan merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
2. Konsumsi Makanan dan Minuman Manis
Anak-anak cenderung menyukai makanan dan minuman yang manis seperti permen, coklat, jus, dan minuman bersoda. Gula dari makanan dan minuman ini dapat menjadi makanan bagi bakteri dalam mulut, yang akan menghasilkan asam dan menyebabkan kerusakan pada gigi.
3. Penggunaan Botol Susu Sebelum Tidur
Memberikan anak minuman manis atau susu dengan botol sebelum tidur dapat meningkatkan risiko gigi berlubang, terutama jika anak dibiarkan tidur tanpa menyikat giginya setelah minum. Cairan manis yang tertinggal di gigi akan memberikan waktu bagi bakteri untuk berkembang dan menghasilkan asam.
4. Pengaruh Mulut Kering
Produksi air liur yang rendah atau kondisi mulut kering dapat mempercepat pembentukan gigi berlubang. Air liur berfungsi untuk membantu membersihkan sisa makanan dan menetralkan asam dalam mulut. Pada anak-anak yang sering mengonsumsi makanan manis atau kurang minum air putih, kondisi mulut kering bisa lebih sering terjadi.
5. Tidak Menggunakan Pasta Gigi Berfluoride
Fluoride membantu memperkuat enamel gigi dan mencegah pembentukan gigi berlubang. Jika anak-anak tidak menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride atau tidak mendapatkan asupan fluoride yang cukup, risiko terjadinya kerusakan gigi akan meningkat.
6. Pola Makan yang Tidak Sehat
Konsumsi makanan yang tidak sehat dan rendah gizi, terutama yang rendah kalsium dan fosfor, dapat melemahkan enamel gigi. Anak yang sering mengonsumsi makanan cepat saji dan jarang mengonsumsi makanan bergizi juga lebih berisiko mengalami gigi berlubang.
7. Faktor Genetik
Beberapa anak mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk memiliki gigi yang lebih rentan terhadap kerusakan. Struktur gigi yang lemah atau bentuk gigi yang memiliki lekukan dalam (pit dan fisur) bisa memudahkan sisa makanan terjebak dan sulit dibersihkan, sehingga memicu terbentuknya gigi berlubang.
8. Kurangnya Kunjungan Rutin ke Dokter Gigi
Banyak orang tua yang kurang memperhatikan pentingnya pemeriksaan gigi secara rutin untuk anak-anak. Dengan pemeriksaan yang rutin, masalah gigi bisa dideteksi lebih awal sebelum berkembang menjadi gigi berlubang yang parah.
9. Penggunaan Dot atau Empeng yang Dicelupkan ke dalam Cairan Manis
Beberapa orang tua secara tidak sadar memberikan dot atau empeng yang dicelupkan ke dalam madu, sirup, atau gula agar anak lebih tenang. Kebiasaan ini dapat menyebabkan gula menempel pada gigi anak, yang kemudian memicu pembentukan asam oleh bakteri dalam mulut.
Pencegahan:
1. Mengajarkan anak menyikat gigi secara teratur, setidaknya dua kali sehari, dengan pasta gigi berfluoride.
- Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.
- Menghindari penggunaan botol susu sebelum tidur, terutama yang berisi cairan manis.
- Rutin membawa anak ke dokter gigi untuk pemeriksaan dan pembersihan gigi.
- Menggunakan fluoride sesuai rekomendasi dokter gigi, baik dari pasta gigi atau suplemen tambahan.
Dengan menerapkan kebiasaan kebersihan gigi sejak dini, anak-anak dapat terhindar dari risiko gigi berlubang dan menjaga kesehatan giginya hingga dewasa. (Win )