Harga Naik Tinggi, Penghasilan Meningkat
Petani kopi di OKU Selatan gembira lantaran harga naik tinggi dan hasi panen meningkat. -Foto: Hamdal/HOS-Hamdal
MUARADUA - Akhir-akhir ini, petani kopi di Kabupaten OKU Selatan merasa sangat gembira karena harga jual kopi yang luar biasa tinggi.
Kenaikan harga ini membawa harapan baru bagi mereka, setelah lama menghadapi harga yang tidak stabil dan kondisi pasar yang tidak menentu.
Saat ini, harga kopi di Kecamatan Ulu Danau mencapai Rp72.000 per kg, sedangkan di Kecamatan Pulau Beringin hanya Rp65.000 per kg. Perbedaan harga yang cukup tinggi ini menjadi topik pembicaraan di kalangan petani.
"Di wilayah kami, harganya sekarang Rp65.000 per kg, tetapi di Kecamatan Ulu Danau bisa mencapai Rp72.000 per kg," kata Samudin, warga Desa Tanjung Kari, Kecamatan Pulau Beringin, pada Senin, 11 Juni 2024.
BACA JUGA:Dana Proyek Belum Dibayarkan, Kontraktor Mengeluh
BACA JUGA:OKU Timur Butuh 4.525 Hewan Kurban Tahun Ini
Samudin menjelaskan bahwa perbedaan harga antara Kecamatan Pulau Beringin dan Kecamatan Ulu Danau disebabkan oleh perbedaan kualitas kopi yang dihasilkan.
"Di Ulu Danau, kualitas kopinya memang lebih baik. Mereka menjemur tanpa digiling, sehingga hasilnya lebih bagus. Tapi kami, kopi digiling dulu baru dijemur," jelasnya.
Metode pengolahan yang berbeda ini mempengaruhi kualitas akhir biji kopi, yang pada gilirannya mempengaruhi harga jual di pasar.
Selain kenaikan harga, hasil panen tahun ini juga lebih baik dibandingkan tahun lalu. Jika tahun lalu hasil panen hanya 1 ton, tahun ini meningkat menjadi 1,5 ton.
BACA JUGA:Bekali Siswa dengan Pembinaan Akhlak
BACA JUGA:Optimalkan Pendapatan Pajak, Gandeng Kejaksaan
Peningkatan ini membawa angin segar bagi petani yang selama ini menghadapi berbagai tantangan dalam bercocok tanam.
"Alhamdulillah, hasil panen tahun ini meningkat, harga juga tinggi. Kalau seperti ini, petani bisa makmur karena mendapatkan rezeki," ujarnya dengan penuh syukur.