Pola Tidur Sehat Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Ilustrasi tidur sehat. -Foto: Siloam Hospitals-Hesti

OKU EKSPRES - Menurut penelitian, pola tidur yang sehat dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke serta meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Medical Daily melaporkan bahwa pola tidur yang konsisten dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan stroke di kalangan lansia, meskipun ada riwayat genetik keluarga.

Penelitian yang dipublikasikan di Jama Network menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular (CVD) tetap menjadi salah satu masalah kesehatan global utama karena memberikan kontribusi besar terhadap angka morbiditas dan mortalitas.

American Heart Association mencatat bahwa hampir setengah dari populasi Amerika Serikat menderita berbagai jenis penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, dan hipertensi.

BACA JUGA:Pilates Olahraga yang Sedang Trending Miliki Banyak Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh

BACA JUGA:Napoli Cari Pengganti Victor Osimhen

"Saat beban CVD terus meningkat di hampir semua negara, identifikasi faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk pencegahan CVD sangatlah krusial," ujar peneliti.

Dalam studi tersebut, peneliti mengumpulkan data dari 15.306 peserta antara tahun 2008 dan 2018, yang menjadi bagian dari studi prospektif Dongfeng-Tongji di Shiyan, Tiongkok.

Peneliti menemukan bahwa 36 persen peserta secara konsisten memiliki pola tidur yang buruk, sementara 26 persen memiliki pola tidur yang baik.

Setelah masa tindak lanjut rata-rata hampir lima tahun, 3.669 peserta mengalami penyakit kardiovaskular, termasuk 2.986 kasus penyakit jantung koroner dan 683 kasus stroke.

BACA JUGA:Kevin Sanjaya Gantung Raket, Alasan Cedera hingga Tak Cocok dengan Partner Baru

BACA JUGA:Produksi Ikan Capai 56.078,827 Ton

"Analisis menunjukkan bahwa peserta yang secara konsisten menjaga pola tidur sehat memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular baru, penyakit jantung koroner, dan stroke dibandingkan mereka yang pola tidurnya buruk," imbuhnya.

Menariknya, risiko genetik terhadap penyakit kardiovaskular tidak mempengaruhi hubungan ini.

Tag
Share