Zeni
Prajurit Zeni TNI-AD mengikuti program sertifikasi tenaga kerja konstruksi yang diadakan Kementerian PUPR. -Foto: Kementerian PUPR-Gus munir
Oleh: Dahlan Iskan
SAYA kecolongan. ''Pencurinya'' perusuh Disway: soal Zeni Tempur.
Mestinya tulisan saya hari ini tentang kesatuan Zeni TNI-AD. Bukan hanya Amerika yang punya corps of engineering. Yang kini mereka lagi bersih-bersih reruntuhan jembatan besar yang ambruk di Baltimore.
Tapi ya sudah. Soal Zeni sudah diulas lengkap oleh dua komentator Disway. Saya setuju dengan komentar itu. Sebagian APBN yang untuk proyek fisik sebaiknya dikerjakan oleh Zeni Tempur. Agar keterampilan tentara di bidang itu terus meningkat. Tanpa praktik di lapangan keterampilan sulit dinaikkan.
Saya jadi ingat saat ke Korea Utara. Sebelum Covid-19. Di Pyongyang saya lihat banyak tentara lagi menanam kabel. Di pinggir jalan raya. Tidak hanya laki-laki. Mereka bekerja dengan seragam tentara. Lengkap. Bukan hanya celana yang doreng atasnya kaus. Atasnya pun baju doreng yang dimasukkan.
Saya siap-siap memotret kegiatan itu. Terutama saat mereka berbaris hendak menarik kabel.
BACA JUGA:Pemudik Lebih Dominan Naik Angkutan Umum
BACA JUGA:Nadiem Tetapkan Pergantian Seragam Sekolah
Tiba-tiba pendamping saya mencegah saya mengambil foto. Tidak boleh. Itu bagian dari rahasia negara.
Padahal saya hanya melihatnya sebagai objek foto yang unik saja: tentara mengerjakan proyek penarikan kabel listrik.
Di balik pelarangan itu saya justru dapat info lebih dalam: semua proyek di Korea Utara dikerjakan oleh tentara. Tidak hanya jembatan. Atau badan jalan. Pun gedung bertingkat.
"Lihat di sana itu. Semuanya dibangun oleh tentara," katanyi.
BACA JUGA:Beberkan Penyerangan OPM, Kapuspen: Ini Pelanggaran HAM Berat