Harga Jagung Mulai Naik
Harga jagung di Kabupaten OKU Selatan mulai mengalami kenaikan hingga tembus Rp3.300 per kilogramnya. -Foto: HOS-Hos
OKU EKSPRES - Harga jagung pipilan di tingkat petani Kabupaten OKU Selatan saat ini stabil di angka Rp3.300 per kilogram.
"Harga ini mengalami kenaikan dibandingkan masa panen sebelumnya yang hanya Rp2.000 per kilogram," ujar Kusnari, seorang petani jagung dari Desa Sugi Waras.
Ia menjelaskan bahwa kenaikan harga tersebut terjadi setelah sebelumnya sempat anjlok hingga Rp2.000 per kilogram.
Saat ini, harga Rp3.300 per kilogram tersebut berlaku untuk jagung dengan kadar air 35 persen. Namun, jagung yang tidak memenuhi standar kualitas dapat dikenakan pemotongan harga atau rafaksi.
BACA JUGA:Gerak Cepat Tangani Longsor di Desa Bedeng Tiga
BACA JUGA:Fanny Ghassani Ketakutan Saat Dilarung ke Air
"Harga jagung sangat dipengaruhi oleh kadar air. Semakin rendah kadar airnya, semakin tinggi harganya. Sebaliknya, kadar air yang tinggi akan menurunkan harga," tambah Kusnari.
Sementara itu, harga jagung pipilan di tingkat agen atau pengepul mencapai Rp4.300 per kilogram. Jagung tersebut biasanya dijual ke pabrik pakan ternak di sekitar Lampung Selatan.
Terkait produktivitas, Kusnari menjelaskan bahwa rata-rata hasil panen petani mencapai 7 ton per hektare. "Produktivitasnya cukup baik, dan petani bisa panen hingga tiga kali dalam setahun," katanya.
Untuk mendukung pengembangan usahanya dan meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah sekitar, Kusnari mengungkapkan perlunya dukungan berupa pembiayaan atau modal. Menurutnya, akses pembiayaan yang terjangkau dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para petani.
BACA JUGA:Shawn Mendes Kejutkan Fans, Hadiri Salat Jumat di Masjid
BACA JUGA:Penyelundupan Sabu dengan Berat 1,1 Gram digagalkan Bea Cukai
Selain fokus pada usaha pertanian padi dan jagung untuk pakan ternak, Kusnari, yang juga menjabat sebagai ketua kelompok tani, tengah berencana mengembangkan usaha pertanian kedelai. Ia berharap dukungan permodalan yang tepat dapat membantu bisnisnya terus tumbuh.
Kusnari juga aktif memperluas jaringan pemasaran hasil pertanian, tidak hanya di OKU Selatan tetapi juga ke luar wilayah tersebut.