Mengenal Jenis-Jenis Ragi untuk Pembuatan Roti
Ilustrasi Mengenal Jenis-Jenis Ragi untuk Pembuatan Roti -foto:shutterstock-Hesti
OKU EKSPRES - Ragi adalah bahan penting dalam pembuatan roti yang sering digunakan untuk mengembangkan adonan.
Tahukah Baking Lovers bahwa ragi sebenarnya merupakan makhluk hidup dari spesies jamur atau cendawan?
Proses fermentasi yang dilakukan oleh ragi menghasilkan gas karbon dioksida (CO2), yang membuat adonan roti mengembang dan memberi aroma serta rasa khas. Selain itu, ragi juga membantu melembutkan gluten dalam adonan.
Ada beberapa jenis ragi yang beredar di pasaran, dan masing-masing memiliki cara penggunaan serta karakteristik yang berbeda.
Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa jenis ragi yang umum digunakan dalam pembuatan roti:
BACA JUGA: Lee Cronin Sutradarai dan Tulis Ulang Film The Mummy
BACA JUGA:YouTube Uji Coba Fitur Baru Play Something
1. Ragi Basah (Fresh Yeast)
Ragi basah, atau ragi segar, mengandung kadar air yang cukup tinggi, sehingga masa simpannya relatif singkat. Ragi ini harus disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu maksimal 1°C. Sebelum digunakan, ragi basah perlu diremas-remas terlebih dahulu hingga hancur, lalu dicampurkan ke dalam adonan. Ragi jenis ini bekerja lebih cepat dalam mengembangkan adonan, tetapi tidak tahan lama di suhu ruang.
2. Ragi Koral (Active Dry Yeast)
Ragi koral berbentuk butiran kering dengan aroma khas yang cukup kuat. Agar dapat berfungsi dengan baik, ragi koral perlu dilarutkan dalam air hangat kuku selama 10 hingga 30 menit dengan perbandingan 1 bagian ragi dan 4 bagian air.
Setelah larut, ragi akan siap digunakan untuk mengembangkan adonan. Meskipun memiliki daya simpan yang lebih lama dibandingkan ragi basah, cara mengaktifkannya sedikit lebih repot.
3. Ragi Instant (Instant Yeast)
Ragi instant juga berbentuk butiran kering, namun dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan ragi koral.