Riset Ungkapkan Tanaman Dapat "Berteriak" Saat Stres
Penelitian terbaru telah mengungkapkan fenomena mengejutkan di mana tanaman dapat mengeluarkan suara saat berada dalam kondisi stress. -Foto Tuvik Beker via NYTimes-Agrar
OKU EKSPRES - Penelitian terbaru telah mengungkapkan fenomena mengejutkan di mana tanaman dapat mengeluarkan suara saat berada dalam kondisi stres, seperti ketika mengalami kekeringan atau terluka secara fisik.
Dilansir dari berbagai sumber seperti asianscientist dan ndtv, fenomena ini sering disebut sebagai "teriakan tanaman" meskipun suara ini tidak terdengar oleh telinga manusia.
Namun, suara ultrasonik yang dihasilkan bisa dideteksi oleh beberapa hewan dan bahkan berpotensi dimanfaatkan dalam bidang pertanian.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Cell, para peneliti menemukan bahwa tanaman tomat dan tembakau yang berada dalam kondisi tertekan, seperti kekurangan air atau setelah dipotong, menghasilkan suara di rentang ultrasonik, yaitu antara 20 hingga 100 kilohertz.
BACA JUGA:Penemuan Rapamycin dan Potensi Anti-Penuaannya
BACA JUGA:Kembali Kunjungi Lalan, Bentuk Kecintaan Hj Lucianty Kepada Masyarakat Lalan
Suara ini muncul dalam bentuk bunyi "pop" atau "klik" yang tidak terdengar oleh manusia dan dapat terjadi hingga 40 kali per jam saat tanaman berada dalam kondisi stres.
Para peneliti berhipotesis bahwa suara ini dihasilkan melalui mekanisme yang disebut kavitasi. Kavitasi terjadi pada jaringan xilem tanaman, yaitu bagian yang berfungsi mengalirkan air.
Ketika tanaman mengalami kekurangan air, gelembung udara terbentuk dan meletus dalam jaringan ini, sehingga menghasilkan suara ultrasonik yang lebih intens seiring dengan meningkatnya stres tanaman.
Meskipun manusia tidak bisa mendengar suara ultrasonik ini, beberapa hewan seperti serangga dan mamalia diyakini mampu mendeteksinya.
BACA JUGA:Komitmen Menangkan HDCU dan Enos-Yudha, Siap Jangkau Pemilih Milenial hingga Gen Z
BACA JUGA:Dua Warga Bertikai Sepakat Damai
Hal ini membuka kemungkinan baru mengenai cara tanaman berkomunikasi dan berinteraksi di lingkungan mereka. Misalnya, ngengat dan hewan lainnya mungkin dapat mendeteksi suara ini untuk mengetahui kondisi kesehatan tanaman sebelum mereka bertelur atau memakan daun tanaman tersebut.
Penemuan ini berpotensi membawa dampak besar dalam dunia pertanian. Kemampuan untuk mendeteksi suara dari tanaman yang sedang stres bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan sistem irigasi.