Taksi Kemudi

Dahlan Iskan ketika mengunjungi KJRI San Fransisco dan pulang menaiki taksi tanpa pengemudi, Waymo. -Foto: Disway-Gus munir

Kami pun bergegas membuka pintu keluar. Dari jauh kelihatan Waymo-nya datang. Mobilnya khas: warna putih dengan benda hitam lebih besar dari lampu sirine berputar di atas atapnya.

Waymo tidak berhenti persis di tempat kami berdiri di trotoar depan pintu utama Wisma Indonesia.

Waymo tidak mau berhenti di pojokan jalan. Ia menepi dan berhenti di tempat kosong di belakang mobil yang parkir paling dekat pojokan.

BACA JUGA:Dukung Enam Program Prioritas, Fokus Pencegahan Peredaran Narkoba dan Penipuan

BACA JUGA:Sudah Final, Selebgram Cut Intan Bakal Gugat Cerai Armor Toreador

Kami pun maju beberapa langkah menuju Waymo. Kang Deden mengambil video (lihat di Instagram saya). Saya membuka pintu depan. Saya duduk di sebelah kursi sopir yang kosong. Ari dan Nico di kursi belakang.

Setelah memasang sabuk pengaman saya melihat layar di dekat dashboard. Ada kata '’START'’ di bagian bawah layar itu.

Saya segera sentuh kata “START” itu. Waymo pun menghidupkan lampu lighting kiri. Mobil lantas bergerak serong ke tengah jalan. Melaju tanpa ada yang pegang kemudi.

Perjalanan taksi Waymo ini --seperti terlihat di layar-- selama 13 menit. Setiap lampu merah ia berhenti sendiri. Lalu jalan lagi setelah lampunya hijau. Waymo sangat disiplin. Ketika lampu sudah kuning ia berhenti. Tidak terlihat ia mempercepat lajunya memanfaatkan mumpung masih kuning.

BACA JUGA:Tangkap 3 Orang Terkait Kematian Penyanyi Liam Payne

BACA JUGA:Tingkatkan Keamanan, Tambah CCTV dan Terapkan Sistem Garuda.id

Setiap kali berbelok setirnya berputar sendiri. Seperti ada hantu yang memutarnya. Tidak pernah sekali pun Waymo membunyikan klakson --apalagi memaki orang yang menerobos jalan.

Kami pilih tujuan akhir di depan resto Thailand agar dekat ke lokasi yang saya incar: pusat kota yang banyak tuna wismanya. Kami ingin berjalan-jalan di situ. Bagaimana bisa kota sekaya dan semodern San Francisco begitu banyak tuna wismanya.

Waymo ternyata bisa melihat ada tempat minggir kosong di depan resto tersebut. Waymo minggir di situ. Berhenti.

"Tujuan Anda sudah sampai.” Kami pun turun. Biasanya saya mengucapkan terima kasih kepada sopir taksi. Kali ini saya terpaku: apakah perlu mengucapkan terima kasih kepada setir mobil itu.

Tag
Share