Natal Pure
Dahlan Iskan-Photo ist-Gus munir
Di masa nan silam gadis menjaga keperawanan adalah keniscayaan. Tapi kian modern kian luntur ajaran itu. Lalu kebablasan. Saat ini, Anda sudah tahu, satu di antara empat anak yang lahir di Amerika tidak ketahuan siapa bapaknya.
Gereja pun risau. Terutama gereja yang sangat kanan.
Maka di tahun 2000 mulai ada pemikiran untuk mengembalikan ajaran menjaga keperawanan itu. Promotornya seorang pendeta di Colorado Spring, di selatan kota Denver: Randy Wilson. Bersama istrinya, Lisa Wilson.
BACA JUGA:Kapolri: Perpecahan Anak Bangsa! Jika Pemilu 2024 Gagal
BACA JUGA:KPU Evaluasi Peran Moderator Debat Capres
Randy terus berkampanye pentingnya Purity Ball. Lalu menjadi gerakan. Meluas. Anak-anak gadis mulai diajari dansa ballroom ketika usia 9 atau 10 tahun. Mereka harus siap untuk suatu saat menghadiri Purity Ball.
Tidak ada ketentuan dari Randy harus umur berapa seorang gadis menjalani upacara Purity Ball. Ada yang umur 15 tahun. Ada juga yang 13 tahun. Bahkan 11 tahun.
Gerakan Purity Ball ini lantas berkembang menjadi Purity Culture. Keluarga Kristen harus hidup secara agama yang murni. Termasuk jangan sampai suami-istri bercerai.
Di Indonesia ada juga kegiatan keagamaan untuk berkeluarga secara taat agama. Misalnya yang dilakukan Tulang Rusuk. Yang sekarang diketuai pengusaha real estate terkenal Teguh Kinarto (Disway 4 Februari 2021: Romo Getsemani).
BACA JUGA:Terbukti Tidak Netral di Pemilu, ASN Terancam Dipecat
BACA JUGA:Makan 400 T
Maka Mike Johnson kini jadi salah satu pusat perbincangan di Amerika. Terutama di sekitar Natal. Ia jadi lambang ''ayah yang ideal bagi keluarga Amerika''. (*)
BACA JUGA:Polisi Selidiki Kasus Dugaan Aborsi yang Dilakukan Sepasang Kekasih di OKU
BACA JUGA:2 Kurir Sabu 5 Kg Diciduk BNNP Sumsel